Toraja - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Toraja sejak 1 Januari 2020 sangat ekstrem, mengakibatkan beberapa daerah mengalami longsor, seperti yang terjadi di Dusun Tallang, Kecamatan Mappak Kabupaten Tana Toraja. Bencana longsor tersebut, bahkan merusak dua rumah warga setempat dan menutupi akses jalan poros mappak-Makale.
Nelson Sanda Karaeng, yang juga merupakan ketua 1 Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Simbuang Mappak (IPPEMSI) Makassar Mengungkapkan, saat terjadi longsor dia bersama masyarakat lainnya gotong royong membersihkan material longsor menggunakan alat seadanya.
Namun sangat disayangkan, karena Camat Mappak, Herman Palullungan tak kunjung kelihatan batang hidungnya untuk melihat kondisi masyarakatnya yang terkena longsor.
Kami sudah menerjunkan tim ke lapangan untuk memantau, kondisi yang terjadi.
Bahkan beredar kabar dari masyarakat bahwa camat Mappak sudah beberapa bulan tak berkunjung ke kecamatan Mappak. Masyarakat sangat menyayangkan kejadian tersebut, dimana warga terkena bencana namun camatnya justru tidak pernah mengunjungi warganya.
Saat Tagar mencoba menghubungi telpon selularnya untuk minta konfirmasih, Rabu 8 Januari 2020, Camat Simbuang Mappak Herman Palullungan tidak merespon sama sekali.
Di tempat terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja, Alfian Andilolo mengatakan pihaknya sudah menangani terkait beberapa titik longsor di Tana Toraja.
"Kami sudah menerjunkan tim ke lapangan untuk memantau, kondisi yang terjadi,"ungkapnya
Menurut Alfian, Rabu 8 Januari 2020, BPBD Tana Toraja sementara membangun Posko Terpadu di sekitar kolam Makale, ibu kota Tana Toraja.
"Posko ini nantinya berfungsi sebagai sarana informasi kepada masyarakat, dan juga berfungsi sebagai sarana penerimaan laporan kejadian bencana serta berfungsi sebagai respon cepat penanganan laporan bencana," tutup Alfian. []