Dua Putra Jokowi Menuju Wali Kota Solo 2020-2025

Dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masuk dalam bursa wali kota Solo periode 2020-2025.
Kaesang Pangarep (kiri) bersama Gibran Rakabuming usai meresmikan cabang ke enam kedai kopi "Ternakopi" di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (18/5/2019). (Foto: Antara/Lia Wanadriani Santosa)

Jakarta - Dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep yang berprofesi sebagai pengusaha masuk dalam bursa wali kota Solo periode 2020-2025. 

Universitas Slamet Riyadi (Unisri) telah merilis survei calon wali kota Solo tahun 2020 pada Kamis 25 Juli 2019, dan menunjukkan jika kedua nama tersebut masuk empat besar dari sepuluh kandidat tokoh Solo. 

Aspeknya diambil dari popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas tokoh. Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka popularitas tertinggi.  

“Ini sesuai dengan hasil survei yang kami lakukan. Dari total jumlah responden, 90 persennya mengenal Gibran,” kata Ketua Laboratorium Kebijakan Publik Unisri Surakarta, Suwardi. 

Dia mengatakan terdapat 96 titik lokasi survei dengan responden pada masing-masing titik. Berdasarkan political personal, Gibran bersaing ketat dengan Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo yang masing-masing memegang angka mencapai 90 persen. Disusul Kaesang sebesar 86 persen, dan Teguh (Ketua DPRD Solo) sebesar 49 persen.

Nama lainnya yang muncul adalah Gus Karim (ulama) 25 persen, Gareng S Haryanto (Ketua Kadin Solo) 21 persen. 

Sementara, Her Suprabu (eks ketua tim kampanye daerah Solo, Jokowi-Ma’ruf sekaligus pengusaha), dan professor Ravik Karsidi (mantan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo) masing-masing 18 persen.

Survei ini dilakukan terhadap 766 responden dengan margin of error mencapai empat persen. Teknik pengumpulan data wawancara dilakukan dengan face to face dengan instrumen data kuesioner tertutup dan alat peraga.

"Jumlah total kuesioner yang kami sebarkan ada 768. Akan tetapi, yang dua tidak bisa dianalisis sehingga dibuang. Jadi, ada 766 yang kami uji sampel dengan margin of error 4 persen,” ujar Suwardi seperti diberitakan Antara.

Meski menang dari sisi popularitas, tapi Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas. 

Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83 persen, diikuti Gibran 61 persen, dan Teguh 49 persen. 

Dari segi elektabilitas, Achmad Purnomo juga masih menempati urutan pertama dengan angka 38 persen, diikuti Gibran dengan 13 persen dan Teguh Prakosa dengan angka 11 persen.

Baca juga:

Berita terkait