DPR Nilai Disertasi Abdul Aziz Cermin Kegagalan Kampus

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid mengaku kecewa atas disertasi Abdul Aziz, yang telah membuat keresahan masyarakat.
Abdul Aziz saat jumpa pers mengenai disertasi berjudul "Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual non-Marital" di di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Selasa, 3 September 2019. (Foto: ANTARA/Luqman Hakim)

Jakarta - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid mengaku kecewa atas disertasi yang berjudul "Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual non-Marital" karya dari mahasiswa doktoral bernama Abdul Aziz.

Sodik menyebutkan disertasi yang kontroversi ini sudah menimbulkan keresahan. Sehingga, patutlah dia sangat mengkritisi disertasi itu. 

Politikus Gerindra itu menuturkan seharusnya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat mencermati disertasi Abdul Aziz tersebut terlebih dahulu. 

Rektor,  Direktur Pasca Sarjana dan promotor dari saudara Abdul Azis telah melakukan kebodohan ESQ.

"UIN Sunan Kalijaga harusnya mampu memahami dengan cermat, dinamika yang  sedang berkembang di masyarakat Indonesia, dalam hal perilaku seks dan pernikahan," kata Sodik saat dikonfirmasi, Rabu, 4 September 2019.

Menurut dia, disertasi itu berdampak besar bagi masyarakat di Indonesia. "Kita selama ini, mengakui dan menjunjung tinggi kebebasan ilmiyah dan kebebasan akademis, di Perguruan Tinggi, yg dijamin UU, untuk mengkaji secara ilmiyah semua aspek alam  dan bidang kehidupan umat manusia," ujarnya.

Sebagai wakil rakyat di Komisi VIII yang menangani bidang Agama, Sosial serta Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sodik menilai kontroversi yang saat ini berkembang, merupakan suatu kesalahan yang dilakukan oleh Para Petinggi di Perguruan Tinggi tersebut.

"Rektor,  Direktur Pasca Sarjana dan promotor dari saudara Abdul Azis telah melakukan kebodohan ESQ. Sehingga UIN Sunan Kalijaga, sebagai lembaga akademisi, lembaga ilmiyah dan lembaga agama Islam dinilai gagal," tuturnya.

Diketahui, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta meminta mahasiswa doktoral Abdul Aziz merevisi disertasinya yang berjudul "Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual non-Marital" sebagai syarat kelulusan.

Abdul Aziz menyatakan siap merevisi disertasinya berdasar kritik dan masukan dari para promotor dan penguji saat ujian terbuka serta kontroversi yang muncul mengenai disertasinya.

"Mempertimbangkan kontroversi terkait disertasi yang saya tulis yang berjudul Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual non-Marital, maka saya menyatakan akan merevisi disertasi tersebut," kata Abdul Aziz dalam jumpa pers, di Aula Pascasarjana, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dilansir dari Antara, Selasa, 3 September 2019.

Abdul Aziz yang juga Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta itu sebelumnya menyusun disertasi untuk menyelesaikan program doktoralnya di UIN Sunan Kalijaga dengan mengangkat pemikiran intelektual muslim asal Suriah, Muhammad Syahrur.

Konsep "Milk al-Yamin" yang dicetuskan Syahrur menjadi magnet Abdul Aziz untuk mencoba mengulas kembali adanya celah bahwa hubungan seks di luar nikah dibolehkan dalam Islam dalam batasan tertentu.

Menurutnya, latar belakang disertasi itu ditulis antara untuk merespons banyaknya fenomena kriminalisasi hubungan seksual non-marital dengan hukuman rajam hingga hukuman mati.

Sehingga, dia merasa memiliki kegelisahan intelektual untuk mengangkat sebuah tema yang berkaitan dengan konsep seksualitas manusia. 

Berdasarkan masukan promotor dan penguji, ia akan mengubah judul disertasinya yang sebelumnya berujudul "Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual non-Marital" menjadi "Problematika Konsep Milk al-Yamin dalam Pemikiran Muhammad Syahrur" dengan menghilangkan beberapa bagian kontroversial dalam disertasinya.

"Saya juga meminta maaf kepada umat Islam atas kontroversi yang muncul karena disertasi saya ini. Saya juga menyampaikan terima kasih atas saran, respons, dan kritik terhadap disertasi ini dan terhadap keadaan yang diakibatkan oleh kehadirannya dan diskusi yang menyertainya," kata Abdul Aziz.

Pihaknya menanggapi permintaan revisi dari penguji dan promotor atas temuannya dalam disertasi itu sebagai hal biasa dan bukan merupakan tekanan. Ia menyadari kendati memiliki kebebasan akademik, dalam penyusunan disertasi itu juga harus mempertimbangkan masukan dari promotor.

"Kalau kita ada hal-hal yang sifatnya akademis belum bisa memenuhi syarat ya kita terima karena bagaimana pun di atas kebebasan saya masih ada promotor," kata dia.[]

Baca juga:

Berita terkait
Pernyataan Maaf Abdul Aziz untuk Disertasi Bikin Gaduh
Abdul Aziz dosen IAIN Surakarta meminta maaf kepada umat Islam karena telah membuat disertasi yang membuat gaduh. Berikut pernyataan lengkapnya.
Komentar Imam Kota New York Soal Disertasi Abdul Aziz
Imam Masjid di Kota New York, Imam Shamsi Ali ikut angkat bicara perihal viralnya disertasi Dosen IAIN Surakarta Abdul Aziz. Berikut penjelasannya
MUI: Disertasi Abdul Aziz Bertentangan dengan Alquran
Abdul Aziz menarik perhatian lewat disertasinya tentang seks di luar nikah tidak melanggar syariat Islam. Banyak orang heran disertasinya lolos.
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan