Jakarta - Anggota Komisi IX DPR M. Nabil Haroen mengatakan Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk menerapkan kebijakan lockdown dalam menahan laju penyebaran virus corona atau Covid-19. Itu terjadi jika virus tersebut semakin tak terbendung di Tanah Air.
"Bisa jadi, jika persebaran Covid-19 meluas," kata anggota DPR yang memiliki lingkup tugas di bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan tersebut kepada Tagar, Rabu, 11 Maret 2020.
Bukan masalah jumlah saja, tapi bagaimana pola persebaran Covid-19.
Nabil mengatakan upaya lockdown atau mengunci seluruh teritori negara sebagai langkah karantina melawan virus corona seperti di Italia atau di Kota Wuhan, China, tak hanya didasari besaran jumlah kasus positif Covid-19. Menurutnya, langkah itu juga perlu ditinjau lantaran pola persebaran
"Bukan masalah jumlah saja, tapi bagaimana pola persebaran Covid-19," ujar politikus PDI Perjuangan tersebut.
Namun, Nabil mengungkapkan yang paling terpenting saat ini mendukung tindakan pemerintah dalam melacak orang-orang yang melakukan kontak (contact tracing) dengan pasien kasus positif corona dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Hal itu berkaca kepada meningkatnya kasus positif corona di Tanah Air. Hingga Rabu sore, 11 Maret 2020, jumlah kasus positif corona mencapai 34 orang. Sementara meninggal akibat Covis-19 sebanyak 1 orang.
"Namun juga bagaimana keberhasilan (upaya) tracking pemerintah terhadap orang-orang yang pernah bersentuhan langsung dengan pasien terinfeksi," ujarnya.
Sementara itu juru bicara penangan corona Achmad Yurianto yakin Indonesia tidak akan mengambil langkah lockdown atau mengkarantina warga negaranya untuk memerangi virus corona. Maka dari itu upaya menekan penyebaran corona di Tanah Air makin digencarkan pemerintah.
"Untuk apa alasannya lockdown? Makanya jangan sampai bertambah," kata Yuri di media center kantor presiden, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.
Yuri mengimbau agar masyarakat dan stakeholder terkait dapat bahu membahu mengantisipasi penyebaran virus corona di Tanah Air. "Upayanya semuanya lah, kan upaya masyarakat bersama, bukan hanya pemerintah saja," tutur Yuri. []