Jakarta - Juru bicara (jubir) penanganan corona Achmad Yurianto yakin kondisi di Indonesia masih stabil. Sebab itu dia optimis Indonesia tidak akan mengambil langkah lockdown atau mengkarantina warga negara untuk memerangi virus corona atau Covid-19.
"Untuk apa alasannya lockdown? Makanya jangan sampai bertambah," kata Yuri di media center kantor presiden, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.
Upaya masyarakat bersama, bukan hanya pemerintah saja.
Sebab itu langkah untuk menekan penyebaran kasus virus corona di Tanah Air makin digencarkan pemerintah. Namun, kata Yuri, untuk mengantisipasi penyebaran virus diperlukan peran serta masyarakat dan stakeholder terkait.
"Upayanya semuanya lah, kan upaya masyarakat bersama, bukan hanya pemerintah saja," ucap Yuri.
Seperti diketahui, Pemerintah Italia menerapkan kebijakan lockdown untuk seluruh wilayahnya sebagai antisipasi makin menyebarnya virus corona di negara tersebut. Italia juga memberlakukan pembatasan perjalanan dan larangan pertemuan publik.
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte mengimbau kepada warganya agar tetap tinggal di rumah. Segala aktivitas di muka publik harus didasari keperluan penting dan perizinan, misalnya ingin melakukan perjalanan penting.
"Langkah-langkah ini terpaksa diambil untuk melindungi kita semua, khususnya yang paling rentan terkena virus corona. Tidak ada waktu lagi," katanya seperti diberitakan dari BBC News, Selasa, 10 Maret 2020.
Hingga Rabu, 11 Maret 2020, pukul 10.00 WIB, data Worldmeters update corona melaporkan kasus virus Covid-19 telah diderita 119.179 orang di seluruh dunia, dengan angka kematian sebanyak 4.295 orang. Sedangkan angka kesembuhan mencapai 66.618 orang.
Sementara jumlah kasus positif corona di Tanah Air mencapai 34 orang hingga pukul 19.00 WIB. Sementara meninggal akibat Covis-19 sebanyak 1 orang. []