Jakarta - Pemerintah Indonesia diminta untuk belajar dari Italia dan Iran dalam menangani virus corona jenis baru atau COVID-19. Demikian dikatakan anggota Komisi IX DPR, Nabil Haroen.
"Italia telah mengarantina lebih dari 16 juta warganya seiring dengan peningkatan kasus kematian akibat virus COVID-19. Iran, dengan persebaran kasus yang lebih luas, juga mengalami hal yang sama," kata Nabil di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu, 11 Maret 2020.
Dia mengatakan pemerintah harus bersiap untuk kebijakan pelindungan dengan skema-skema khusus. Dia memuji Kementerian Kesehatan dan institusi di bawahnya serta Kantor Staf Presiden yang mengomandoi informasi atas perkembangan kasus COVID-19.
"Pemerintah juga harus mengawasi stok bahan pangan, sekaligus stok alat kesehatan. Jangan sampai ada yang mengambil keuntungan dari situasi krisis dengan menimbun serta menimbulkan kepanikan," ujarnya.
Lebih lanjut, Nabil menjelaskan sejumlah negara seperti Jerman, Prancis, dan Inggris sudah mulai melarang warganya untuk mengadakan acara atau berkumpul dalam jumlah besar.
"Beberapa lembaga dan perusahaan juga sudah bersiap untuk sistem kerja online atau kerja dari rumah untuk mengurangi kemungkinan penyebaran virus corona.
"Pemerintah harus mempersiapkan kebijakan dengan secepatnya mengatur institusi dan lembaga-lembaga pemerintah untuk bersiap apabila sewaktu-waktu tren virus COVID-19 semakin meningkat," katanya. []