Semarang, (Tagar 5/10/2018) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap menampung korban bencana alam di Palu, Sihi dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) asal Jateng. Sejumlah tempat telah disiapkan agar dapat digunakan untuk menampung para pengungsi.
"Jika ada orang Jawa Tengah yang kembali, pasti akan kami tampung, akan kami openi (rawat) karena itu rakyat kita. Akan kami bantu dengan kondisi kedaruratan yang ada," tutur Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (4/10).
Terkait dengan tempat penampungan, Ganjar menyatakan asrama haji Donohudan di Solo bisa dimanfaatkan.
"Jika pengungsi cukup banyak, bisa kami tempatkan di Donohudan Solo. Kami pernah lakukan itu, namun saya kira tidak akan sebanyak itu," ujar dia.
Baca juga: Jeritan dari Donggala: Kami Butuh Beras Agar Bisa Makan Nasi
Alternatif lain adalah mencarikan tempat penampungan di dekat wilayah pengungsi berasal.
"Nanti bisa kami carikan tempat di Kabupaten mana yang dekat dengan keluarganya, biar ayem. Intinya kami siap, kami banyak gedung yang dapat digunakan untuk menampung pengungsi," tegasnya.
Selain siap menampung pengungsi, Ganjar juga mengaku akan terus memberikan bantuan kepada korban bencana gempa dan tsunami di Palu. Selain mengirimkan tenaga dan bantuan logistik, pihaknya juga akan mengirimkan bantuan Rp 1 miliar untuk korban bencana alam itu.
"Kemarin saat bencana di Lombok, Pemprov Jateng bantu Rp 1 miliar dan untuk Palu kami juga akan kirim bantuan Rp 1 miliar dari APBD. Ini harus saya omongkan karena ini uangnya rakyat," jelas dia.
Ganjar juga mengajak seluruh elemen masyarakat di Jateng bergerak bersama membantu dan meringankan beban korban bencana di Sulteng. Potensi yang ada di lingkungan Pemprov Jateng, termasuk Bank Jateng telah digerakkan.
"Kebutuhannya apa nanti kami kirimkan. Saya sendiri akan ke sana mengirim bantuan bersama relawan," katanya.
Lewat Laut
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menambahkan, Pemprov Jateng akan segera melakukan tindak lanjut untuk membantu daerah yang ditimpa bencana.
"Alhamdulillah kami koordinasi dengan BPBD, Kopri dan PMI dan Dinas Kesehatan insya Allah nanti tanggal 6 Oktober ini kami akan mengirimkan logistik ke Palu," tutur dia.
Pemilihan waktu keberangkatan tanggal 6 Oktober sudah melalui pertimbangan situasi yang terjadi saat ini. Di lokasi bencana masih terjadi banyak kendala lantaran akses untuk transportasi belum memungkinkan.
"Kami tidak percepat karena transportasinya udara belum bisa, darat pun masih banyak jalan yang putus sehingga perlu dilakukan koordinasi, termasuk koordinasi Dinas Perhubungan baik di Palu maupun Donggala, membutuhkan waktu untuk itu," terang Yasin
Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana mengatakan telah menyiapkan personel, sarana prasarana dan bantuan untuk diberangkatkan ke Palu.
"Berangkat tanggal 6 Oktober dari Semarang pakai kapal, transit Surabaya tanggal 7 baru ke sana (Palu)," kata dia.
Pemberangkatan terpaksa menggunakan kapal karena jalur transportasi udara masih lumpuh di lokasi bencana. Personel utama yang berangkat sekitar 60 orang. Terdiri dari perwakilan BPBD kabupaten/kota se-Jateng, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, PMI, dan unsur lainnya.
"Rencana kami buka dapur umum di sana, bawa truk tanki, logistik juga. Mungkin rencana awal seminggu di sana, tergantung situasi," katanya.
Bantuan yang akan diberikan, utamanya adalah logistik, air bersih dan obat-obatan.
"Dinas Kesehatan akan mengirimkan tim medis, Dinas Sosial juga psikososial, dari BUMN, BUMD nanti akan bergabung mengeksekusi itu. Kami targetkan nanti 15 truk dengan pengiriman lewat laut," tukas dia. []