Jeritan dari Donggala: Kami Butuh Beras Agar Bisa Makan Nasi

Masih banyak korban gempa dan tsunami Sulteng belum tersentuh bantuan. Jeritan dari Donggala: kami butuh beras agar bisa makan nasi.
Personel TNI AL menata paket bantuan di dalam lambung KRI Surabaya di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (4/10/2018). Paket bantuan dari masyarakat Kalimantan Selatan disalurkan menggunakan KRI Surabaya untuk membantu korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. (Foto: Antara/Ibay)

Donggala, (Tagar 5/10/2018) - Masih banyak korban yang terkena dampak gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu, Donggala dan Sigi yang belum tersentuh bantuan.

Salah satunya Ibu Sainap (39), wanita paruh baya yang tinggal di Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala itu sampai hari ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Sampai hari ini kami belum mendapatkan bantuan, Pak. Beberapa hari ini di penggungsian hanya bertahan hidup dari mie yang di lempar pengendara yang lewat," ujarnya kepada Tagar, Jumat (5/10).

Sainap yang memiliki dua orang anak itu sangat sedih dan terpukul. Rumah yang dia bangun dari hasil jerih payah suaminya Jafar (49) bertahun-tahun hancur rata dengan tanah dalam hitungan detik.

"Tidak tahu di mana lagi kami akan tinggal, rumah sudah tidak ada, harta tidak ada, pekerjaan pun tidak ada," ujarnya lirih.

Dia berharap pemerintah mengirimkan bantuan beras, karena ia sudah hampir seminggu tidak makan nasi.

"Kami butuh beras, Pak. Mungkin itu dulu yang paling utama agar kami bisa makan nasi, karena selama di pengungsian kami hanya makan mie," ucapnya. []

Berita terkait