Doktor Unpad Ini Sebut Sosok Kapolri yang Dibutuhkan Jokowi

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis segera memasuki masa pensiun Januari 2021. Sosok penggantinya ditentukan Presiden Jokowi.
Saat sertijab Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Tito Karnavian kepada Jenderal Polisi Idham Azis pada Rabu, 6 November 2019. (Foto: Tagar/IG)

Jakarta - Suksesi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) semakin hangat dibahas. Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis segera memasuki pensiun Januari 2021. Sosok penggantinya ditentukan Presiden Jokowi yang dalam waktu dekat diserahkan ke DPR RI.

Sosok Kapolri yang dibutuhkan dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf empat tahun ke depan, dalam pandangan Pengamat Pertahanan dan Keamanan Jannus TH Siahaan, setidaknya mampu menjaga stabilitas nasional.

"Kebijakan-kebijakan pemerintah terbaru merefleksikan bahwa Kapolri yang diharapkan oleh Jokowi adalah sosok yang sanggup memberikan jaminan stabilitas nasional, agar kebijakan ambisius seperti Omnibus Law bisa segera direalisasikan dengan baik, terutama dari goncangan-goncangan penolakan kelompok radikal dan aktivis anti-Omnibus Law," kata pria yang juga doktor dari Universitas Padjadjaran Bandung itu, Kamis, 31 Desember 2020.

Baca juga: Pengamat Intelijen Jagokan Wakapolri Gantikan Kapolri Idham Azis

Jannus menilai, pemerintah saat ini sangat membutuhkan stabilitas politik dan hukum, agar kondisi ekonomi dapat segera pulih.

Arti lainnya, bahwa Kapolri mendatang harus mempu menjaga ketertiban dalam negeri, yang membuat kohesi dalam koalisi pemerintahan juga bisa tetap stabil, karena situasi para pendukung di tataran akar rumput terkendali.

Jadi kunci untuk Kapolri mendatang adalah stabilitas, minimal untuk empat tahun mendatang

"Inilah target besar pemerintah yang akan dibebankan kepada Kapolri yang baru nanti," tukasnya.

Disebutkan, Kapolri mendatang juga diharapkan mampu bergandengan tangan dengan TNI, dalam meracik langkah-langkah strategis bersama guna menciptakan keamanan dan ketertiban.

Terutama dari ancaman separatisme, seperti di Papua dan sempalan radikalisme yang berpeluang muncul setelah pembubaran beberapa organisasi Islam garis keras.

Menurut Jannus, kepaduan antara TNI dan Polri ini sangat dibutuhkan oleh Jokowi, selain untuk menjamin stabilitas kemananan dan ketertiban, tentu juga dalam menjamin keberlangsungan kekuasaannya selama empat tahun ke depan.

Baca juga: Amien Rais Jagokan Listyo Sigit Prabowo Suksesi Kapolri Idham Azis

"Jadi kunci untuk Kapolri mendatang adalah stabilitas, minimal untuk empat tahun mendatang," tukasnya.

Beredar sejumlah nama pengganti Idham Azis disebut, di antaranya Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Wakapolri Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Pemeliharaan Kemanaan (Kabarharkam) Komjen Polisi Agus Andrianto, dan sejumlah nama lainnya. []

Berita terkait
Polisi Tepis Surat Telegram Kapolri soal FPI Dilarang Aktivitas
Kapolri disebut melarang aktivitas terhadap sejumlah ormas yang sudah dibubarkan seperti FPI. Namun, polisi menepis Surat Telegram melabelkan hoaks
Awas, Idham Azis Terbitkan Maklumat Kapolri Saat Natal dan Tahun Baru
Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Pol Idham Azis menerbitkan Maklumat terkait larangan berkurumun saat Hari Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Bisik-bisik Istana Soal Dua Nama Suksesi Kapolri Idham Azis Terkuak
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane mengaku, saat ini kalangan Istana sedang mempertimbangkan dua suksesi Kapolri Idham Azis
0
Pemprov DKI Siap Patungan Bangun Giant Sea Wall
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap untuk patungan dengan pemerintah pusat dalam membangun tanggul laut raksasa