Jakarta - Salahuddin Wahid atau karib disapa Gus Solah wafat pada Minggu 2 Februari 2020, pukul 20.59 WIB. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan untuk menghadapai kabar duka ini.
"Semoga segala amal ibadah dan pengabdian Gus Solah semasa hidupnya mendapat ganjaran yang berlimpah dari Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkannya diberikan kesabaran. Amin Ya Rabbal Alamin," tulis Jokowi di akun Instagram miliknya, @jokowi, Minggu malam, 2 Februari 2020.
Dalam unggahan di Instagramnya, Jokowi juga menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian Gus Solah di usia 77 tahun. Menurut Jokowi, adik kandung Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gusdur itu tak hanya tokoh Nahdlatul Ulama (NU), tetapi juga aktvivis dan politikus.
Gus Solah meninggal dunia setelah mengalami kondisi kritis pasca-menjalani operasi untuk mencegah gangguan irama jantung atau ablasi di Rumah Sakit (RS) Jantung Harapan Kita, Jakarta.
Kini jenazah Gus Solah disemayamkan di rumah duka di Jalan Bangka Raya, Mampang Perapatan, Jakarta Selatan. Rencananya jenazah akan diberangkatkan ke Jombang menggunakan pesawat terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Senin, 3 Februari 2020 sekitar pukul 09.00 WIB, dan akan dimakamkan di Ponpes Tebu Ireng sekitar pukul 16.00 WIB. []
Gus Solah tak hanya dikenal sebagai tokoh NU, dia sempat menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 1998- 2003, menjabat Wakil Ketua Komnas HAM pada 2002.
Dia juga tercatat sebagai Ketua Tim Penyelidik Adhoc Pelanggaran HAM Berat kasus Mei 1998 dan memimpin Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Kerusuhan Mei 1998.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama A. Helmy Faishal Zaini mengungkapkan Gus Solah memiliki tekad yang kuat dalam memperjuangkan nilai kemanusiaan.
"Beliau adalah sosok yang memiliki kegigihan dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan," kata Helmy kepada wartawan di Jakarta, Minggu 2 Februari 2020.
Dia mengatakan Indonesia telah kehilangan satu lagi sosok yang berjasa mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan bangsa. "Saya mengajak kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga NU untuk meneladani kegigihan dan sikap-sikap arif yang dilakukan oleh beliau semasa hidup," tutur dia. []