Djoko Pekik, Pelukis yang Karyanya Dibeli Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeli karya seorang pelukis bernama Djoko Pekik yang saat ini tinggal di daerah Bantul, Yogyakarta.
Seniman lukis Djoko Pekik. (Foto: Instagram/platarandjokopekik)

Jakarta - Baru-baru ini santer diberitakan kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeli karya seorang pelukis mantan tapol (tahanan poitik). Lukisan itu berjudul Petruk Dadi Ratu. Semar Kusirnya. Pelukis itu bernama Djoko Pekik dan saat ini tinggal di daerah Bantul, Yogyakarta. Ternyata seniman kelahiran 2 Januari 1937 itu telah aktif berkarya sejak tahun 1960-an.

Lahir dari keluarga petani miskin, Djoko tidak lulus Sekolah Dasar dan memilih melanjutkan pendidikan seni di Akademisi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta pada 1957-1962.

Pelukis bergaya realis-ekspresif yang dibumbui nilai-nilai kerakyatan itu aktif di Sanggar Bumi Tarung yang menginduk pada Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat, organisasi seniman underbouw Partai Komunis Indonesia (PKI).

Di sanggar tersebut, lukisan dari seniman kelahiran Grobogan, Jawa Tengah itu berhasil menjadi lima besar lukisan terbaik di pameran tingkat nasional yang diadakan Lekra tahun 1964. Selanjutnya, Djoko mengikuti sekitar 4 pameran.

Hampir semua karya yang dihasilkannya terinspirasi saat aksi Turun ke Bawah (Turba) ke kawasan-kawasan miskin dan marjinal. Turba adalah aktivitas yang sering dilakukan oleh Lekra untuk lebih dekat dengan masyarakat bawah.

Djoko Pekik

Seniman lukis Djoko Pekik. (Foto: Instagram/platarandjokopekik)

Setelah peristiwa G30S di mana PKI diduga menjadi dalang dari gerakan kudeta yang gagal itu, semua anggota PKI dan organisasi sayapnya ditangkap, termasuk Lekra. Djoko Pekik ditangkap polisi pada 8 November 1965.

Pada tahun 1965-1972, Djoko menjadi tahanan politik tanpa menjalani persidangan. Dia menjalani proses tahanan kota di Yogyakarta.

Saat mengalami keadaan tidak menyenangkan dari penjaga penjara, Djoko mengumpat pelan ‘celeng’ sambil menahan marah dan sedih. Tidak disangka hal itu menginspirasi menjadi karya fenomenalnya di kemudian hari.

Ketika menjadi tahanan politik, Djoko vakum dari aktivitas melukis dan berpameran. Pada tahun 1970, ia melangsungkan penikahan dengan seorang gadis bernama C.H. Tini Purwaningsih di tahanan.

Setelah bebas, dia menghidupi kelurganya dengan berprofesi sebagai tukang jahit dengan pendapatan seadanya. Jalan hidup Pekik mulai terang ketika akhir 80-an seorang sarjana lukis bernama Astari Rasyid memilih lukisanya sebagai objek penelitian disertasinya.

Nama dan karya Djoko Pekik mulai dikenal oleh penggemar lukisan dari dalam dan luar negeri setelah diteliti oleh Astari. Dia berkesempatan mengadakan pameran di Amerika pada 1989 dan membuatnya terkenal dengan sisi kontroversialnya sebagai tahanan politik pemerintah orde baru yang saat itu masih berkuasa.

Perhatian publik dunia itu berimbas pada banyaknya kolektor yang mulai memburu karya-karyanya. Karya Djoko Pekik dianggap mampu melukiskan umpatan dan kegetiran semasa menjadi tahanan politik ke dalam kanvas.

Umpatan yang sering dibisikannya saat menjadi tapol, celeng menginspirasi lukisannya berjudul Indonesia 1998, Berburu Celeng. Pada pameran lukisan di Yogyakarta tahun 1999, lukisan itu sukses fenomenal dengan terjual seharga satu milyar rupiah.

Djoko PekikPresiden Jokowi bersanding dengan lukisan karya Djoko Pekik. (Foto: Dok. Djoko Pekik)

Jokowi Beli Petruk Dadi Ratu

Selain itu, Djoko Pekik juga menghasilkan banyak sekali karya seperti Susu Raja Celeng, Penari Topeng, dan lukisan yang dibeli oleh Jokowi, Petruk Dadi Ratu. Semar Kusirnya.

Lukisan penuh simbol dan makna berukuran 5 X 2 meter itu rencananya akan di pasang di istana negara yang baru di Kalimantan Timur. Kabarnya, lukisan itu dihargai milyaran rupiah.

Lukisan itu sendiri menggambarkan Petruk (Punakawan) sedang berjabat tangan dengan rakyat jelata yang mencintainya. Di seberang jalan tampak orang-orang berdasi dan berjas berdiri di depan gedung tinggi. Semar sedang mengemudikan kereta kencana di belakang Petruk.

Djoko PekikSeniman lukis Djoko Pekik. (Foto: Instagram/platarandjokopekik)

Kisah Petruk Dadi Ratu merupakan kisah olok-olok kekuasaan yang dipegang oleh pelawak. Tentu saja kekuasaan (dalam lakon itu) akhirnya gagal.

Namun pelukis yang tahun lalu melangsungkan perayaan kawin emas (50 tahun) dengan istrinya CH Tini Purwaningsih itu menafsirkannya agak berbeda.

Baca juga: Jeihan Sukmantoro, Seniman Lukis 7 Presiden Wafat

Menurutnya, lukisan yag dibeli Jokowi itu menggambarkan Dewa Semar yang memegang kendali bangsa Indonesia pasca-reformasi. Sedangkan Petruk didapuk sebagai pelaksana pemerintahan. []

Berita terkait
Daood Debu, Jalan Darbuka dari Amerika ke Indonesia
Daood Abdullah Al Daud lahir di Amerika tapi dia mengenalkan alat musik yang ditabuh itu di Indonesia bersama grup band bernama Debu.
Biografi Ali Kribo, Penabuh Darbuka Bergelar Master
Ali Muhammad Ali atau biasa dikenal dengan nama panggung Ali Kribo merupakan penabuh Darbuka yang memiliki gelar master.
Deretan Film Tentang Kisah Hidup Presiden Indonesia
Ada beberapa film yang mengisahkan perjalanan hidup orang nomor satu di Indonesia.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.