Ditinggal Umroh, Rumah Anggota Dewan Terendam Air

H Mochamad Ichsan yang merupakan wakil rakyat di DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS, jadi korban banjir ketika itu dia sedang umroh
Mochamad Ichsan ,Anggota DPRD Jabar Dari Fraksi PKS .(Foto: Tagar/Erian Sandri)

Bandung - Kabar memilukan sepekan terakhir melanda masyarakat Indonesia, pasalnya masyarakat Indonesia tengah dilanda musibah berupa bencana alam, banjir, banjir bandang dan longsor, di berbagai wilayah yang salah satunya wilayah Jawa Barat.

Jika berbicara bencana, siapapun dan apapun jabatan seseorang tidak akan bisa terbendung termasuk jabatan seorang anggota dewan. Hal inilah yang dirasakan H Mochamad Ichsan yang merupakan wakil rakyat di DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS.

Ditemui tim Tagar di kantornya, Jl Diponegoro, Bandung, Ichsan tak sungkan menceritakan pengalaman pribadinya yang menjadi korban banjir pada awal tahun 2020 kemarin. Menghuni di salah satu kompleks di wilayah Gunung Putri Bogor, Ihsan tak menyangka bahwa dirinya dan keluarga jadi salah satu keluarga yang juga merasakan musibah banjir.

Bukan hanya itu, Ihsan mengaku bahwa pada saat kejadian tersebut, dia sedang  mroh ke Tanah Suci. Meski demikian anak dan istri Ichsan mengalami langsung kejadian banjir besar tersebut.

"Kebetulan saya sedang umroh dari tanggal 26, begitu ada kabar 12 jam sebelumnya dari penggiat alam kelada saya bahwa akan ada banjir bandang lebih besar dari sebelumnya, rumah saya di Vila Mahkota Pesona di Kab. Bogor, istri saya menceritakan bahwa sekitar jam 6 air memang sudah ada namun hanya setinggi mata kaki, jam 7 sudah selutut, jam 9 air deras sangat cepat mengalir, dan itu untuk aset juga mau diamankan sudah gak keburu lagi," pungkasnya, Senin, 6 Januari 2020.

Bukan hanya ketinggian air, yang jadi kehawatiran istri dan anaknya kala itu adalah arus air yang sangat deras dan ketinggian air mencapai hampir 2 meter. Itulah yang menyulitkan untuk tim penyelamat melakukan evakuasi.

"Tingginya air sekitar 170 cm, seleher orang dewasa, perahu yang akan evakuasi juga sempet was-was karena arusnya deras kalo airnya tenang kan bisa di evakuasi," ujar Ichsan.

Menurut Ichsan, banjir yang melanda kediamannya bukan terjadi sekali ini saja, namun banjir yang dianggapnya begitu dahsyat baru terjadi kali ini, dengan volume air yang besar yang menghabiskan seluruh isi barang dalam rumah, bahkan menenggelamkan 50 persen unit mobil yang ada di kompleks pemukiman itu.

"Sebelumnya pernah tapi gak setinggi ini, elektronik semua habis. Hampir 50 persen mobil terendam di kompleks, kebayang 'kan ya air naik setinggi itu otomatis listrik mati dan dengan keadaan seperti itu yang dirumah menghadapi dengan kondisi gelap," ujarnya

Atas kejadian yang dialami keluarganya, Ichsan menghimbau agar masyarakat tetap waspada memasuki musim penghujan tahun ini, masyarakat harus lebih siaga, meninggalkan kebiasaan buruk seperti buang sampah sembarangan dan tetap saling mengingatkan satu sama lain sesama masyarakat. Menjaga kesehatan juga menjadi hal yang penting, pasalnya penyakit biasanya berdatangan setelah musibah banjir terjadi.

"Masyarakat harus lebih siaga ,harus ada langkah-langka salah satunya menghindari jika ada tanda-tanda saling mengingatkan satu sama lain antara warga.biasanya setelah banjir datang permasalahan lagi yakni sampah dan penyakit," tegas Ichsan

Atas kejadian tersebut, Ichsan melalui Komisi 4 DPRD Jawa Barat akan membuat agenda kunjungan khusus menemui para mitra kerja dewan yang di antaranya Kementrian PUPR membicarakan kerusakan fasilitas, Kementerian Perhubungan terkait jalan-jalan yang rusak dan termasuk pihak KCIC yang diduga sebagai penyumbang terjadinya banjir di sejumlah daerah.

"kita akan agendakan, akan mulai kunjungi mitra kerja di PUPR, Perhubungan, KCIC yang tiang-tiang pancangnya memgganggu serapan, serta SDA terkait eksplorasi sumber daya alam dan galian C," pungkasnya. []

Berita terkait
Jabar Dilanda Banjir, Hasanah Usulkan Perubahan Tata Ruang Pro Lingkungan
Dia menyampaikan, perubahan tata ruang yang pro lingkungan hidup perlu segera diwujudkan. Satu di antaranya menambah kawasan hutan seluas 30%.
Banjir dan Longsor Terus Terjadi, Jabar Siaga Satu Bencana
Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil telah mengeluarkan status siaga 1 bencana.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"