Bantul – Hujan deres mengguyur hampir sebagian wilayah di Daerah Istimewa Yogyakara. Hujan dengan intensitas tinggi pada siang hari Jumat, 30 Oktober 2020 tadi juga disertai dengan angin. Akibat dari adanya hujan yang disertai angin ini mengakibatkan atap bagian belakang sebuah rumah tertimpa ranting pohon.
Pemilik rumah yang atapnya tertimpa ranting pohon yaitu rumah milik Amir Hisyam warga Dusun Parangwedanan RT 04, Desa Potorono, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Kronologi tertimpanya atap rumah Amir ini bermula dari adanya ranting pohon yang jatuh tertiup angin kencang saat hujan turun dengan intensitas tinggi pada siang hari. Atap rumah yang terdiri dari asbes ini tidak mampu menahan beban ranting, daun, dan buah jambu yang tertumpuk diatas atap tersebut.
Baca Juga:
“Karena tidak mampu menahan beban, kemudian ranting, daun serta buah yang ada di atas ambruk mengenai atap rumah,” jelas Tujiyana Ghomar selaku Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kalurahan Potorono, Bantul, Yogyakarta.
Proses evakuasi atap ambrol ini awal mulanya hanya dilakukan oleh pak Ghomar dan pemilik pak Amir selaku pemilik rumah. Kemudian Ghomar sebagai anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Astaguna Potorono mengabarkan kepada rekan-rekannya melakui grup WhatsApp untuk membantu proses evakuasi.
Karena tidak mampu menahan beban, kemudian ranting, daun serta buah yang ada di atas ambruk mengenai atap rumah.
Proses evakuasi berlangsung kurang lebih satu jam. Proses ini juga dilakukan pengkondisian terhadap barang-barang yang ada seperti perabotan rumah dan sepeda motor. “Atap dibongkar semua karena takut jika nanti hujan lagi, karena atap ini dari asbes takutnya tidak kuat menahan beban air,” kata Ghomar.
Takut kembali robohnya atap tersebut apalagi di dalam rumah tersebut juga terdapat anak kecil maka atap di bongkar dan untuk pengkondisian perbaikan rencana akan dilakukan kembali esok hari secara gotong royong.
Baca Juga:
Dari musibah ambrolnya atap akibat tertimpa ranting pohon yang menimpa rumah milik bapak Amir Hasyim ini diperkirakan mengalami kerugian hingga mencapai 1 juta rupiah. Kerugian ini dari rusaknya sembilan asbes serta kayu penyangga dari atap tersebut.
Tujiyana Ghomar selaku anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Astaguna Potorono ini selalu siaga dan melakukan patroli ke kampung-kampung bila kondisi sedang hujan. []