Maluku - Jasad Fanyu Lunminsai (38), nelayan yang dimangsa buaya di muara Sungai Ruata, akhirnya ditemukan warga terapung di pesisir Pantai Pia, Desa Makariki, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, 10 Juni 2019 pukul 07.30 WIT.
Jasad Fanyu ditemukan setelah tiga hari hilang setelah dimangsa buaya dan dibawa ke dasar sungai, Sabtu 8 Juni 2019.
Kapolsek Amahai Ipda Rido Masihin kepada Tagar menjelaskan, jasad Fanyu pertama kali ditemukan Yosef Letwory. Saat itu, Yosef sedang membersihkan perahu untuk membuang jala dan melihat sosok mayat terapung di pesisir pantai.
"Yosef lalu mendekati mayat untuk memastikan bahwa itu manusia atau tidak. Setelah itu, dia melapor ke warga desa bahwa jasad Fanyu sedang terapung di pesisir pantai," ungkap Rido, Senin 10 Juni 2019.
Berita sebelumnya: Nelayan di Maluku Tewas Dimangsa Buaya
Oleh laporan Yosef, Pemerintah Desa Makariki meneruskan ke Polsek Waipia dan Polsek Amahai.
Tak sampai satu jam, polisi tiba di Pantai Pia membawa kantong jenazah mengevakuasi jasad Fanyu dari pesisir pantai ke darat. "Seluruh organ tubuh Fanyu masih utuh hanya terdapat luka gigitan pada bagian paha kanan," ungkapnya.
Rido menyatakan, sebelum diserahkan ke pihak keluarga, tokoh adat Desa Makariki melakukan ritual pasawari atau tolak bala. Setelah itu pukul 11.56 WIT diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan.
Sebelumnya, Fanyu Lunminsai (38) dan adiknya Tofilu Daniel (27), pada Sabtu lalu sekitar pukul 13.00 WIT mencari ikan di muara Sungai Ruata.
Setelah mendapatkan ikan, keduanya bermaksud pulang ke Desa Watoy dengan menyeberangi sungai yang airnya setinggi dada orang dewasa.
Berita sebelumnya: Warga Sumatera Barat Memburu Buaya
Saat itu posisi Daniel di depan, sedangkan Fanyu di bagian belakang. Tiba-tiba buaya menerkam tangan kanan Daniel yang memegang karung berisi ikan.
Setelah diterkam, Daniel melakukan perlawanan dan menyelamatkan diri. Sedangkan Fanyu di posisi belakang langsung dimangsa buaya dan dibawa ke dasar sungai. (Muhammad Jaya)
