Ditanya Polemik Formula E, Anies: Udah Ya Cukup

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi polemik Formula E yang rencananya digelar di kawasan Monas.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjelaskan soal Formula E di Balai Kota, Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020. (foto: Tagar/Edy Syarif).

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi polemik Formula E yang rencananya digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas). Kepada wartawan, Anies hanya berucap singkat kemudian berlalu.

"Udah ya cukup," ujar Anies Baswedan usai mengikuti rapat paripurna DPRD, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.

Padahal, hanya beberapa menit sebelumnya, sengkarut Formula E dibahas di ruang rapat Komisi E, gedung DPRD. Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi sampai menyempatkan hadir dalam rapat itu lantaran masalah ini tengah menjadi sorotan publik.

Di antara polemik yang dibahas ialah surat rekomendasi terkait pemanfaatan Monas sebagai arena balap Formula E. 

Baca juga: Anies Ngotot Formula E di Monas Meski Ahli Keberatan

Dalam surat yang ditujukan ke Sekretariat Negara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta disebut mencatut nama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).

Gubernur Anies dianggap luput mengawasi materi surat yang dia tandatangani pada 20 Januari 2020. Dalam surat tersebut, Pemprov DKI mengaku telah mendapatkan rekomendasi TACB untuk menggunakan kawasan Monas sebagai arena balap Formula E.

Anies Baswedan: Udah ya cukup

Namun, Tim Ahli TACB membantah isi surat itu. Ketua Tim Ahli Mundardjito bahkan menyatakan keberatannya terhadap penggunaan Monas sebagai arena balap kendaraan listrik.

“Kami tidak melakukan (rekomendasi Formula E) itu,” katanya kepada Tagar, Kamis, 13 Februari 2020.

Kecolongan administrasi kali ini, kata Sekretaris Daerah DKI Saefullah disebabkan kesalahan ketik. Tapi dia tidak mengerti institusi sekelas Pemprov DKI ceroboh dalam membuat surat rekomendasi.

"Tanya Pak Mawardi (Kepala Biro Kerjasama Daerah DKI), harusnya kalau ada kekeliruan naskah, salah input yang mengetik kali ya, diperbaiki saja," ujar mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini.

Baca juga: Daftar Pembalap Formula E di Jakarta 

Saefullah juga pasang badan membela atasannya, Anies Baswedan. Dia menegaskan, DKI-1 tidak mungkin sengaja memanipulasi surat rekomendasi itu demi memuluskan agenda Formula E.

"Enggak ada (manipulasi). Kesalahan itu kan siapa saja bisa salah," ujar Saefullah.

Gubernur DKI Jakarta juga kecolongan dengan izin revitalisasi Monas. Anies Baswedan mulai merevitalisasi kawasan itu, hingga menebang 191 pohon tanpa meminta persetujuan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Padahal, dalam Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995, revitalisasi Monas semestinya harus mendapatkan izin dari Menteri Sekretaris Negara sebagai Ketua Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka. Proyek ini pun disorot publik hingga akhirnya dihentikan per 29 Januari 2020 walau diizinkan kembali seminggu kemudian. []

Berita terkait
Spesifikasi Mobil Listrik Formula E di Jakarta
Ajang balap mobil listrik Formula E yang digelar di Jakarta pada 6 Juni 2020 akan menggunakan mobil Formula E Generasi Kedua.
Berikut Peta Sirkuit Formula E Jakarta 2020 di Monas
Komite Pengarah Pembangunan Medan Merdeka resmi mengizinkan Monas menjadi sirkuit balapan mobil listrik Formula E pada 6 Juni 2020.
Saran Ahli Soal Formula E di Monas Ogah Diungkap
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan H Wardhana ogah mengungkap saran Formula E di Monas dari TACB dan TSP.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.