Dishub: Seluruh Angkutan Umum Terintegrasi dengan Transjakarta

Program OK-OTrip merupakan program baru dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, dengan menciptakan sistem transportasi umum massal yang efisien dan terintegrasi di Jakarta.
Kadishub DKI Jakarta, Andri Yansah menjelaskan, program OK-OTrip merupakan program baru dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, dengan menciptakan sistem transportasi umum massal yang efisien dan terintegrasi di Jakarta. (Foto: Ard)

Jakarta, (Tagar 14/12/2017) - Usai menggelar uji coba program One Karcis One Trip (OK-OTrip) selama tiga bulan 2018, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Andri Yansyah menerangkan, program OK-OTrip akan memberlakukan sistem pembayaran untuk satu perjalanan sebesar Rp 5 ribu.

"Warga dapat menggunakan berbagai moda angkutan umum dalam trayek yang terintegrasi dengan sistem Transjakarta hanya membayar Rp 5.000 dalam durasi 3 jam," sebut Andri di Balai Kota Jakarta, Kamis (14/12).

Andri menambahkan, program OK-OTrip merupakan program baru dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, dengan menciptakan sistem transportasi umum massal yang efisien dan terintegrasi di Jakarta.

"Program ini juga membantu meringankan biaya transportasi masyarakat di Jakarta, karena program ini mengintegrasikan satu integrasi rute," tutur Andri.

Selain mengintegrasikan antara rute, Andri menjelaskan manajemen transportasi angkutan jalan di Jakarta akan menjadi satu kesatuan dalam PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), mulai dari angkutan umum, angkutan bus sedang, dan Transjakarta.

"Layanan kedua integrasi manajemen, ketiga integrasi pembayaran dimana warga dapat menggunakan berbagai moda angkutan umum dalam trayek yang terintegrasi dengan sistem Transjakarta," terangnya.

Selebihnya, Andri menargetkan seluruh rute sebanyak 287 trayek Transjakarta akan terintegrasi dengan layanan OK-OTrip pada tahun 2020. (ard)

Berita terkait
0
Long COVID Jadi Masalah Bagi Pasar Tenaga Kerja di Jerman
Long COVID akan membuat banyak orang di Jerman tidak dapat kembali ke tingkat kinerja kerja mereka saat sebelum pandemi