Dishub Jatim: Pemudik Jalur Darat Diprediksi Naik

Pemudik lewat jalur darat diperkirakan naik lima persen. Hal ini disebabkan banyak tol yang sudah tersambung dan beroperasi.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Fattah Jasin. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Pemudik lewat jalur darat diperkirakan naik lima persen. Hal ini disebabkan banyak tol yang sudah tersambung dan beroperasi. Salah satunya Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta dengan Probolinggo.

Kepala Dina Perhubungan Jawa Timur (Jatim) Fattah Jasin mengatakan, masyarakat lebih memilih moda transportasi bis karena adalah jalan tol. Masyarakat tentunya merasakan efisiensi waktu karena lebih cepat.

"Untuk jalur tol Jakarta-Surabaya kini bisa ditempuh 10 jam. Kalau dahulu tidak bisa," ujar Fattah usai apel kesiapan mudik di Kantor Dishub Jatim, Kamis 23 Mei 2019.

Waktu tempuh yang semakin cepat itu diperkirakan berimbas pada naiknya jumlah penumpang bis untuk mudik 2019. Hal itu diketahui dari laporan perusahaan otobis yang mengaku ada peningkatan pemesanan tiket, terutama yang melayani tujuan jarak jauh.

"Kira-kira 3-5 persen prediksi peningkatannya," ungkapnya.

Data yang diperoleh dari hasil rapat kesiapan mudik antara Pemprov Jatim dengan Menteri Perhubungan dan Menteri Kesehatan di Grahadi awal bulan lalu disebutkan, mudik tahun ini sebanyak 5.901 armada bis semua jurusan siap melayani calon penumpang.

Jumlah tersebut diharapkan mampu melayani sekitar 3,38 juta calon penumpang yang akan mudik menggunakan bis. Meningkat dibandingkan masa mudik lebaran 2018 yang total penumpang menggunakan bis sebesar 3,318 juta.

"Karena sudah banyak yang melapor dari pihak bis itu ada peningkatan, oleh karenanya kami siapkan antisipasinya (penambahan bis)," tuturnya.

Fattah menuturkan, peningkatan arus mudik mulai terlihat diperkirakan H-7 atau tanggal 29 Mei 2019. Dinas Perhubungan Jatim akan terus melakukan pemeriksaan secara berskala, baik secara administrasi maupun teknis kelayakan armada bis yang ada di 26 terminal tipe B.

"Termasuk kesehatan pengemudi, dengan bekerjasama dinas kesehatan. Itu kita cek urin dan tekanan darahnya pengemudi," pungkasnya.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.