Diserbu Tanpa Negosiasi, Tahanan Teroris di Mako Brimob Menyerah Tanpa Syarat

Polri telah mengambil kembali 30 pucuk senjata yang sempat dikuasai para teroris.
Anggota kepolisian melakukan pengamanan Mako Brimob Kelapa Dua pascabentrok antara petugas dengan tahanan di Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5). Hingga saat ini, para tahanan masih menyandera satu anggota kepolisian. (Foto: Ant/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, (Tagar 10/5/2018) - Menkopolhukam Wiranto menyebutkan sebanyak 155 narapidana dan tahanan teroris di Mako Brimob menyerah tanpa syarat setelah aparat keamanan memberikan ultimatum kepada mereka.

Mantan Panglima TNI itu menegaskan tak ada negosiasi kepada teroris tersebut sejak kerusuhan terjadi pada Selasa (8/5) malam.

"Bukan negosiasi, tetapi ultimatum," kata Wiranto didampingi Kepala BIN Budi Gunawan dan Kepala BNPT Suhardi Alius di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5) pagi.

Wiranto menegaskan saat ultimatum pertama, sebanyak 145 langsung menyerah sedangkan 10 orang melakukan perlawanan tetapi setelah diserbu semua menyerahkan diri.

Sementara sebelumnya Rabu (9/5) kemarin, seorang teroris tewas. Kerusuhan itu juga membawa korban jiwa lima anggota polisi.

Ia juga menyebutkan Polri telah mengambil kembali 30 pucuk senjata yang sempat dikuasai para teroris.

"Senjata itu bukan senjata organik militer atau kepolisian, tetapi hasil sitaan dari aparat keamanan saat operasi penanganan terorisme sebelumnya," kata Wiranto.

Wiranto bersyukur bahwa operasi penanggulangan teroris tersebut berlangsung dengan baik. (ant/rmt)

Berita terkait
0
Yang Harus Dilakukan Karyawan Holywings Menurut Wagub DKI
Setelah 12 outlet Holywings dicabut izinnya, serentak 3.000 karyawannya kehilangan pekerjaan. Ini yang harus mereka lakukan menurut Wagub DKI.