Medan - Tim seleksi Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) yang dibentuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Rabu, 27 Januari 2021 malam, telah mengumumkan tiga nama calon Dirut BPODT.
Tiga nama tersebut adalah Jimmy Panjaitan, Sanco Simanullang dan T Hardian Cahyadi.
Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sumatera Utara, Rianto Aghly menilai, tiga nama calon dirut itu sudah layak untuk dipilih memimpin BPODT.
Kalau masih takut-takut menghadapi persoalan atau istilahnya coba-coba mau jadi dirut, tentu ini beresiko besar
Namun, pria yang akrab disapa Anto Genk ini meminta kepada Menparekraf Sandiaga Uno dan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan selaku Ketua Dewan Pengarah BPODT, agar memilih dirut yang tepat sesuai kondisi dan persoalan yang dihadapi BPODT sebagai penanggung jawab kawasan wisata super prioritas Danau Toba.
"Kami rasa perlu yang betul-betul paham kultur dan budaya Batak Toba untuk mengembangkan BPODT. Jadi tidak karena semarga dengan Pak Luhut kemudian sudah merasa jadi dirut," kata Anto.
Dia juga mengingatkan tantangan besar yang dihadapi BPODT, sehingga figur dirut yang dipilih harus mempunyai pengalaman dan keberanian dalam menghadapi persoalan di lapangan.
"Kalau masih takut-takut menghadapi persoalan atau istilahnya coba-coba mau jadi dirut, tentu ini beresiko besar. Apalagi pengalamannya hanya di perusahaan swasta yang sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan masyarakat. Tapi kami yakin, Pak Luhut dan Pak Sandi akan memilih yang terbaik, karena ini demi Sumatera Utara," ucapnya. []