Dirjen WHO Desak Keterbukaan China Soal Asal-usul Covid-19

WHO minta China kerja sama menyelidiki asal-usul Covid-19 sebagai tanggung jawab atas jutaan warga dunia yang menderita dan meninggal
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), 15 Juli 2021, meminta China untuk bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan asal-usul Covid-19, dengan mengatakan perlunya pertanggung jawaban penuh terhadap jutaan warga dunia yang menderita dan meninggal.

Dalam jumpa pers di markas besar WHO di Jenewa, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, bersama Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, mengatakan China perlu lebih terbuka dan transparan serta memberikan lebih banyak data mentah mengenai hari-hari pertama di mana virus itu ditemukan.

Tedros mengatakan data mentah bisa membantu menjelaskan bagaimana virus berkembang dan menyebar, dan mencegahnya kembali terjadi. Ia juga mengatakan dunia berutang kepada para korban pandemi.

“Saya kira kita berutang kepada jutaan orang yang menderita dan meninggal untuk benar-benar memahami apa yang terjadi,” kata Tedros.

menkes jermanMenteri Kesehatan Jerman Jens Spahn di Berlin, Jerman, 15 Desember 2020. (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP).

Pimpinan WHO itu mengatakan badan tersebut dan negara-negara anggotanya terus terlibat dengan China untuk mendapatkan jawaban, dan ia yakin akan ada kerjasama yang lebih baik pada masa depan.

WHO mengirim delegasi internasional ke China awal tahun ini dalam misi empat minggu untuk menentukan asal usul virus corona. Laporan mereka menyimpulkan bahwa patogen berasal dari satu hewan dan menular pada manusia. Tetapi banyak orang, termasuk Presiden AS Joe Biden, merasa penyelidikan itu “tidak cukup dan tidak meyakinkan.” Tedros menyerukan studi lebih lanjut tentang masalah ini.

Dalam jumpa pers hari Kamis, 15 Juli 2021, Tedros juga melaporkan Komite Darurat WHO telah menyampaikan keprihatinan bahwa pandemi Covid-19 disalahartikan akan berakhir, sementara pandemi masih jauh dari selesai.

Petugas WHOPetugas WHO saat tiba di bandara Wuhan, China. (Tagar/AP/Ng Han Guan)

Tedros mengatakan komite itu, yang pada hari Kamis, 15 Juli 2021, mengadakan pertemuan kedelapan untuk 2021, juga memperingatkan tentang kemungkinan kuat munculnya dan penyebaran global, varian baru Covid-19 dan mungkin lebih berbahaya yang bahkan mungkin lebih sulit dikendalikan.

Lebih lanjut Tedros mengatakan komite itu meminta semua negara untuk mendukung tujuan WHO guna memvaksinasi sedikitnya 10% dari populasi setiap negara menjelang akhir September 2021 (my/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
China Tuduh Amerika Politisasi Asal Muasal Virus Corona
China mengecam langkah Amerika Serikat melacak asal muasal virus corona yang disebut China sebagai “mempolitisasi” pelacakan
China Kecam Upaya AS Usut Asal Muasal Virus Corona
China mengecam upaya pemerintah AS untuk investigasi apakah virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Negara Tirai Bambu itu
Blinken Salahkan China Karena Respon Lamban Terhadap Corona
Menlu Blinken mengecam tanggapan awal China yang lamban terhadap ancaman virus corona lebih dari setahun yang lalu
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi