Dinyatakan Aman, Layanan SPBU Mulai Buka di Wamena

Situasi Wamena mulai kondusif, tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) mulai beroprasi melayani kebutuhan warga.
Nampak warga mengantre saat mengisi BBM di salah satu SPBU di Wamena ibukota Kabupaten Jayawijaya, Selasa 1 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Istimewa)

Wamena - Tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Wamena ibukota Kabupaten Jayawijaya, Papua mulai beroperasi kembali, pasca kerusuhan yang terjadi pada 23 September 2019 lalu.

Sejak Selasa 1 Oktober 2019 pagi, SPBU telah melayani kebutuhan bahan bakar minyak bagi masyarakat di Wamena. Keputusan ini pun menyusul hasil koordinasi antara pihak Pertamina dengan Kementerian ESDM, pemerintah daerah dan pihak berwajib dengan pertimbangan keamanan yang mulai kondusif.

"Mulai pagi tadi tiga SPBU telah mulai beroperasi yakni SPBU PT. Anugerah Baliem di Jalan Irian Atas Kota Wamena, SPBU UD. Lasminingsih di Jalan Hom-hom Kama, dan SPBU UD. Putra Baliem di Jalan Bhayangkara," kata Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII PT. Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tagar, Selasa 1 Oktober 2019 malam.

Brasto menuturkan pengiriman BBM ke Wamena dilakukan dengan pengawalan ketat dari pihak aparat keamanan. Sementara, satu SPBU lainnya yakni CV. Anwaruddin  yang berada di Jalan Karma Wamena akan beroperasi pada Rabu 2 Oktober 2019 pagi.

“SPBU CV. Anwaruddin dilaporkan mengalami kerusakan dispenser produk Solar dan Premium sehingga akan dilakukan pelayanan ke konsumen menggunakan canting. Kini tengah dilakukan persiapan dan koordinasi dengan Pemkab Jayawijaya sehingga Rabu pagi dapat beroperasi,” katanya.

Sementara itu, SPBU CV. Perkasa Jaya Abadi yang terletak di Bolakme belum dapat beroperasi sementara ini. Hal ini karena seluruh operator dan pengawas mengungsi keluar wilayah Kabupaten Jayawijaya.

Total stok Premium di Kabupaten Jayawijaya pada Selasa 1 Oktober 2019, berjumlah 77,2 kiloliter (KL) dan solar 115,9 KL. Jumlah ini dipastikan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 10 hari ke depan. Stok juga terus diperkuat dengan pengiriman dari Terminal BBM Jayapura menggunakan moda pesawat udara.

Pertamina terus menyuplai stok BBM untuk kebutuhan listrik PLN melalui PLTD Wamena dan Yahukimo dengan stok sebanyak 114,7 KL.

Selain memastikan operasional penyaluran BBM, Brasto menyebutkan Pertamina juga memberikan dukungan penyaluran avtur pesawat Hercules yang mengangkut ribuan pengungsi dari Wamena ke Jayapura, dan beberapa daerah lainnya di luar Papua.

Bahkan, Pertamina juga mengirimkan bantuan kepada masyarakat yang masih mengungsi, sejak Minggu 29 September sampai Selasa 1 Oktober 2019. Bantuan meliputi sembako, makanan siap konsumsi, selimut, dan perlengkapan lainnya. Ditambah, bantuan kesehatan berupa obat-obatan yang disalurkan ke posko-posko pengungsian di Wamena.

“Kami berharap upaya ini dapat mendukung pemulihan kondusivitas wilayah Wamena dan sekitarnya agar aktifitas masyarakat segera pulih dan berjalan normal,” harapnya.

Sebelumnya, Polda Papua menyatakan kondisi Kambtibmas di Wamena telah kembali kondusif, meskipun banyak warga yang mengungsi ke Jayapura, lantaran trauma akibat kerusuhan.

“Kami imbau masyarakat untuk kembali beraktifitas seperti biasa. Jangan percaya informasi hoaks. Percayalah, Polri dan TNI menjamin keamanan bapak ibu sekalian.” Imbau Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal baru-baru ini. []

Baca juga:

Berita terkait
Sepenggal Kisah Pengungsi Wamena
ASN ini bersama sang istri yang sedang hamil sembilan bulan, serta dua orang anaknya bisa tiba di Jayapura dengan selamat.
6.527 Warga Wamena Tinggalkan Tanah Baliem
Mereka dievakuasi menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara.
Ratusan Warga Jawa Tengah Mengungsi dari Wamena
Mereka saat ini hidup di pengungsian di Jayapura, Sentani dan sejumlah titik lain yang dianggap aman.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.