Dinasti Politik Jokowi Tercium ke Luar Negeri

Dinasti politik yang dibangun Presiden Jokowi tercium hingga ke luar negeri, dengan terakhir cawe-cawe Gibran Rakabuming Raka Pilkada Surakarta.
Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada siswa Sesko TNI dan Sespimti Polri di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2018. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A).

Jakarta - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyebut dinasti politik yang dibangun Presiden Joko Widodo tercium hingga ke luar negeri. Hal itu menyusul putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya, Bobby Nasution ikut serta dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020.

"Media-media internasional sudah menyorot bahwa politik dinasti ini sudah terang di era Presiden Jokowi. Straits Times Singapura misalnya, menyoroti soal dinasti politik yang sedang dibangun Presiden Jokowi," ujar Pangi saat dihubungi Tagar, Minggu, 19 Juli 2020.

Potensi penyalahgunaan kekuasaan karena presiden punya suprastruktur dan infrastruktur politik, apapun bisa dilakukan, tentu ini bisa membahayakan demokrasi.

Pangi melanjutkan, sepengingatannya, baru kali ini Indonesia memiliki presiden yang membangun dinasti politik secara gamblang disaat masih menjabat. Menurutnya, Jokowi tak malu-malu dalam mempertontonkan sikap feodalistis.

Baca juga: Bukti Jokowi Feodal: Gibran, Bobby, dan Siti Nur Azizah 

"Memajukan anaknya sebagai calon kepala daerah ketika beliau masih menjabat sebagai presiden. Mungkin belum ada presiden mana pun sebelumnya yang membangun dinasti politik semasa masih menjabat," ucapnya.

Infografis: Gibran Menuju Kursi Wali Kota SoloTimeline perjalanan Gibran Rakabuming Raka di dunia politik. (Infografis: Tagar/Regita Setiawan P)

Selanjutnya, Pangi menilai hal itu berpotensi menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan. Terlebih, hampir semua partai politik di Surakarta mendukung Gibran dalam pilkada. Sehingga, kata Pangi, conflict interest nantinya akan sangat kental.

"Dan potensi penyalahgunaan kekuasaan karena presiden punya suprastruktur dan infrastruktur politik, apapun bisa dilakukan, tentu ini bisa membahayakan demokrasi kita," katanya.

Baca juga: Bahas Gibran di Istana, Pangi: Jokowi Bau Amis

Sebelumnya, media asing menyoroti putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan menantu Jokowi, Bobby Nasution lantaran keduanya ikut mencalonkan diri dalam Pilkada 2020. The Star, media asal Malaysia, misalnya, menggarisbawahi kemungkinan Jokowi membangun dinasti politik setelah dua anggota keluarganya maju Pilkada 2020.

Pembahasan ini terdapat dalam berita berjudul "Mayoral bids by Jokowi's son and son-in-law spark 'political dynasty' debate" yang terbit pada Rabu, 24 Juni 2020. Artikel dengan judul yang sama juga dimuat dalam situs media asal Singapura, Strait Times. Tulisan itu menyebut Jokowi kini getol memupuk politik dinasti di Indonesia lewat pencalonan Gibran dan Bobby.

Diketahui, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengusung putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wali Kota di Pilkada Surakarta. Sementara, menantu Jokowi, Bobby Nasution, digadang-gadang akan melaju dalam Pilkada Medan. []

Berita terkait
Gibran Bisa Kalah Jika Blunder Seperti Ahok
Wasisto mengatakan Gibran Rakabuming Raka akan mengalami kekalahan jika mengikuti jejak Ahok pada Pilgub DKI Jakarta 2017.
Gaya Politik PSI Terhadap Jokowi Muka Dua
Melihat fenomena majunya Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo, PSI bergeming. Padahal PSI tegas menolak politik dinasti.
Infografis: Gibran Menuju Kursi Wali Kota Solo
PDIP resmi mendukung Gibran Rakabuming sebagai calon wali kota Solo untuk Pilkada 2020. Berikut jejak Gibran dalam bisnis dan politik.
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya