Bahas Gibran di Istana, Pangi: Jokowi Bau Amis

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyebut Presiden Jokowi bau amis lantaran memanggil Achmad Purnomo ke Istana Negara, bahas Gibran Pilkada.
Gibran Rakabuming (kedua kanan) mendampingi ayahnya, Presiden Jokowi, berjalan menghampiri warga sebelum upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019. (Foto: Antara/Rachman)

Jakarta - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengaku 'mencium bau amis' saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Achmad Purnomo ke Istana Negara Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020 lalu, untuk membahas ihwal pencalonan putranya, Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Surakarta.

"Ketika beliau (Jokowi) membicarakan soal pencalonan partai di Istana, itu saja sudah ada bau amis yang terjadi. Presiden secara tidak langsung tergelincir pada penyalahgunaan kekuasaan," ujar Pangi saat dihubungi Tagar, Minggu, 19 Juli 2020.

Secara etika kekuasaan, etika kepatutan, ini masalah.

Dia pun menyayangkan sikap yang diambil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 itu. Pangi menyarankan, semestinya Jokowi bisa memilih lokasi lain saat membahas urusan putra sulungnya yang hendak ikut serta dalam kontestasi pilkada.

"Ya semestinya beliau membicarakan pencalonan anaknya itu secara etika ya, tidak pantas itu dibahas di Istana. Digeser di rumah lah atau tempat-tempat lain," ucapnya.

Baca juga: Gibran Bisa Kalah Jika Blunder Seperti Ahok

Pengamat UINAnalis Politik dari Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. (Foto: Antara/Istimewa)

Seyogianya, seorang kepala negara tidak sepaputnya membahas hal-hal yang berkaitan dengan keluarga di Istana Negara. Menurutnya, memang tidak ada sandungan hukum jika dibahas di sana. Namun, secara etika, tindakan Presiden Jokowi dapat mencoreng citranya sendiri.

"Secara hukum memang tidak ada yang dilanggar, tapi secara etika kekuasaan, etika kepatutan, ini masalah," katanya.

Pangi juga menilai Pilkada Surakarta 2020 mendatang bakal berjalan tidak sehat lantaran sarat akan konflik kepentingan. Terlebih, Jokowi saat ini masih aktif menjabat sebagai presiden.

"Itu conflict interest-nya dalam sekali. Sudah selesai pilkada di Solo menurut saya, tidak sehat lah," tuturnya.

Baca juga: Bukti Jokowi Feodal: Gibran, Bobby, dan Siti Nur Azizah

Sebelumnya, mantan bakal calon Wali Kota Solo, Achmad Purnomo mengakui bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020 lalu. 

Di Istana, Purnomo mengatakan kalau dirinya diberitahu Presiden Jokowi jika pasangan calon yang direkomendasi DPP PDIP maju di Pilwakot Solo 2020 itu bukan dirinya, melainkan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.

"Tadi saya di Istana Negara diberitahu oleh Pak Jokowi kalau yang dapat rekomendasi Gibran sama Teguh (Gi-Guh). Bukannya Pu-Guh, tapi Gi-Guh," kata Purnomo saat dihubungi wartawan, Kamis, 16 Juli 2020.

Benar saja, sehari setelah pertemuan itu, atau pada Jumat, 17 Juli 2020, PDIP resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wali Kota di Pilkada Surakarta 2020.

Diketahui, Purnomo lebih dulu dicalonkan sebagai Wali Kota Solo di Pilkada 2020 oleh DPC PDIP Solo. Di tengah jalan, Gibran melakukan lobi ke DPD PDIP Jawa Tengah hingga pada akhirnya mendapat rekomendasi untuk bertarung di pilkada Desember mendatang. []

Berita terkait
Dukungan Risma untuk Gibran di Pilwali Solo
Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini berharap Gibran Rakabuming Raka bisa mewujudkan cita-citanya untuk memajukan UMKM di Kota Solo.
FX Rudy dan Gibran Yakin Menang 61% di Pilkada Solo
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo dan bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bisa menang di Pilkada 2020 dengan 61% suara.
Gibran Cawali, Ganjar Pranowo Ingin PDIP Rukun Lagi
Soliditas partai hari ini nomor satu, kata Ganjar Pranowo usai putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menerima rekomendasi sebagai cawali Solo.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.