Dikeluarkan dari Grup WhatsApp, Ini 3 Poin Waktunya Introspeksi

Tiba-tiba Anda dikeluarkan dalam grup WhatsApp. Tanda tanya besar muncul di benak. Apakah waktunya untuk introspeksi diri?
Ilustrasi aplikasi WhatsApp. (Foto: Pexels)

Jakarta - WhatsApp menjadi salah satu aplikasi paling diminati untuk sarana berkomunikasi. Tersedianya 'grup' dalam platform digital itu memungkinkan anggotanya saling melakukan komunikasi intens sehingga hubungan menjadi makin akrab. Namun, tiba-tiba Anda dikeluarkan dalam grup tersebut. Apa yang Anda rasakan?

Hampir semua pemilik smartphone pasti tergabung dalam suatu grup WhatsApp, entah grup alumnus sekolah, kuliah, anggota keluarga besar, rekan kerja, atau teman-teman tongkrongan.

Dalam forum tersebut Anda bisa membicarakan apa saja bersama anggota grup, dari hal yang penting hingga hanya sekedar guyonan belaka. Ketika Anda tiba-tiba dikeluarkan dari grup itu tentunya tanda tanya besar muncul di benak. Mungkin momen tersebut menjadi waktu terbaik Anda untuk intropeksi diri di mana letak kesalahan yang telah diperbuat.

Berikut 3 poin introspeksi diri yang bisa Anda lakukan ketika dikeluarkan dari grup WhatsApp:

1. Berpikir sebelum berucap

Apakah Anda menulis yang tidak sopan? Apakah Anda tidak sadar berinteraksi lewat WhatsApp tetapi menyakiti perasaan orang?

Saat Anda dikeluarkan dari grup WhatsApp, bisa jadi Anda telah melakukan kesalahan yang menyakiti hati salah satu teman yang berada dalam grup itu. Atau Anda melanggar peraturan dalam grup itu seperti 'membicarakan topik politik'.

Sebaiknya berpikir kembali ketika ingin berkomunikasi agar tidak melupakan aturan dalam tongkrongan, atau tidak lagi terjadi kesalahpahaman antara Anda dan teman dalam grup itu.

WhatsAppIlustrasi aplikasi berkomunikasi dan media sosial. (Foto: Pexels)

Baca juga:

2. Hargai pemahaman seseorang, jangan egois

Pembicaraan Anda sudah tidak satu frekuensi dengan teman-teman dalam grup WhatsApp. Anda selalu mengomentari apa yang mereka ucapkan. Anda selalu memberikan topik pembicaraan yang mereka tidak suka.

Walaupun berbeda pemahaman itu biasa, namun ada sebagian orang yang benar-benar tidak bisa menerima hal yang Anda bagikan. Untuk itu cobalah mengerti dan pahami kesukaan orang yang ada pada grup WhatsApp tersebut.

3. Stop menyebarkan hoax

Dalam grup pasti ada saja yang menyebarkan hoax. Jika Anda sering melakukan hal ini kemudian Anda dikeluarkan oleh anggota lain.

Maka Anda harus stop menyebarkan info-info hoax yang beredar. Karena ada beberapa orang yang terganggu karena hal tersebut yang membuat mereka kesal dengan Anda. (Niswatul Mahmudah)

Berita terkait
Dokter Bicara Tren Tindik di Dalam Hidung, Bahaya Gak Sih?
Tindik atau piercing di bagian dalam hidung sedang hits. Namun, apakah mengikuti tren ini berbahaya?
Ketahui Budaya Makan Korean Barbekyu, Senior Harus Ditraktir
Anda mungkin pernah melihat adegan dalam drama Korea ketika sang artis makan Korean Barbekyu, ternyata sudah jadi budaya lho.
Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Pacaran dengan Pecinta Gunung
Takut tidak cocok dalam menjalin asmara. Seperti apa sih kebiasaan pecinta gunung sebelum diajak pacaran?
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.