Jakarta - Kekalahan berturut-turut dialami AC Milan. Dalam laga Serie A Italia di kandang sendiri di Stadion San Siro, Senin 30 September 2019 dini hari WIB, Milan dipaksa menyerah 1-3 oleh Fiorentina. Kekalahan yang menjadikan Milan kian dekat ke zona degradasi.
Hanya dalam tempo tiga hari, Milan melakoni dua pertandingan. Hasilnya? Milan terkapar dan gagal meraih poin. Setelah dikalahkan Torino 1-2, Rossoneri dipermalukan Fiorentina di kandang sendiri.
Ini juga merupakan kekalahan ketiga Milan secara berturut-turut. Sebelumnya, di laga home, mereka juga kalah 0-2 dari Inter Milan dalam Derby della Madonnina.
Saya yang bertanggung jawab atas kekalahan ini. Tetapi saya sungguh kecewa dengan penampilan tim. Anda bisa saja kalah, tetapi seharusnya tak perlu kalah seperti ini
Catatan lainnya, untuk kali pertama sejak 30 tahun lalu, Milan mengalami empat kekalahan dari enam pertandingan pertama di kompetisi.
Kekalahan tersebut menjadikan posisi Milan terus melorot. Kini, mereka berada di peringkat 16 dengan poin enam. Mereka hanya unggul satu poin dari Genoa yang menduduki posisi 18 atau di zona degradasi.
Sebaliknya, Fiorentina mampu memperbaiki posisinya. Kini, mereka naik ke peringkat sembilan dengan poin delapan.
Tidak Bermain Sebagai Tim
Kekalahan itu membuat pelatih Marco Giampaolo terpukul dan merasa kecewa. Menurutnya Milan sama sekali tidak bermain sebagai tim. Penampilan mereka berbeda dibandingkan saat menghadapi Torino.
"Saya sesungguhnya yakin dengan ide-ide permainan untuk diterapkan pada tim. Persoalannya tim ini seperti tak pernah berlatih maupun bermain bersama," kata Giampolo seperti dikutip Football Italia.
Bek AC Milan Mateo Musacchio (kedua dari kanan) dikartu merah di pertandingan melawan Fiorentina di kompetisi Serie A Italia di Stadion San Siro, Senin 30 September 2019 dini hari WIB. (Foto: acmilan.com)"Tim bermain dengan karakter bagus tiga hari lalu. Saya menyaksikan permainan seperti yang saya inginkan. Tetapi kemudian mereka bermain sangat buruk, tidak hanya secara individu tetapi juga sebagai tim," ujarnya.
Mantan pelatih Sampdoria ini mengaku bertanggung jawab atas kekalahan itu. Hanya, dia tetap kecewa karena tim bermain sangat buruk.
"Saya yang bertanggung jawab atas kekalahan ini. Tetapi saya sungguh kecewa dengan penampilan tim. Anda bisa saja kalah, tetapi seharusnya tak perlu kalah seperti ini," jawabnya.
Di laga itu, Fiorentina yang diperkuat eks bintang Bayern Munich asal Prancis, Franck Ribery, malah terlihat mendominasi. Mereka mengawali pesta kemenangan di kandang lawan melalui gol Eric Pulgar dari titik penalti menit 14.
Penalti diberikan setelah striker La Viola Federico Chiesa dijatuhkan Theo Hernandez. Wasit langsung menunjuk titik putih dan Pulgar menuntaskan eksekusinya.
Dalam posisi tertinggal 0-1, Milan justru kehilangan bek Mateo Musacchio karena melakukan pelanggaran terhadap Ribery di menit 55. Semula Musacchio dikartu kuning. Namun setelah wasit meninjau insiden itu lewat VAR, Musacchio diberi kartu merah.
Menghadapi lawan yang bermain dengan 10 orang dimanfaatkan dengan baik oleh Fiorentina. Hasilnya, tim tamu memperbesar keunggulan melalui Gaetano Castrovilli yang memanfaatkan bola liar di menit 66.
Fiorentina kembali mendapat hadiah penalti saat Castrovilli dijatuhkan Ismael Bennacer di kotak terlarang. Hanya, Chiesa yang bertindak sebagai eksekutor gagal menuntaskan eksekusi penalti.
Namun mereka bisa menambah gol melalui Ribery menit 78. Skor pun berubah menjadi 3-0. Satu-satunya gol Milan yang memperkecil kekalahan diciptakan Rafael Leao di menit 80. Skor 3-1 untuk Fiorentina bertahan sampai akhir laga. []
