Medan, (Tagar 4/12/2017) – Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terjadi. Kali ini, seorang kakek berumur 62 tahun ditangkap polisi karena diduga mencabuli 5 orang bocah laki-laki di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara.
Terkait kasus tersebut, Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKP Ismawansa, mengatakan, kakek berinisial MNN tersebut adalah warga Desa Unterudang, Kecamatan Barumun Tengah, Padang Lawas.
Sedangkan kelima korbannya adalah MAL (15), ZH (13), FH (13), SN (14) dan RAH (13). Kelima korban tersebut masih berstatus pelajar dan semuanya adalah warga Kabupaten Padang Lawas.
“Sudah kita amankan kemarin. Saat ini tersangka MNN masih diperiksa atas dugaan tindak pidana perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur,” terang AKP Ismawansa, Senin (4/12).
Kasus tersebut terungkap pada Sabtu, 2 Desember 2017, sekira pukul 21.30 WIB lalu. Saat itu, seorang korban berinisial MAL datang ke rumah tersangka MNN yang berada di Desa Unterudang.
Pada saat itu, salah satu warga bernama Zakaria melihat korban masuk ke rumah tersangka. Zakaria pun merasa curiga karena beberapa bocah laki-laki kerap datang ke rumah tersangka.
Lalu Zakaria mengajak warga lainnya untuk mengintip dari pintu belakang rumah tersangka. Warga pun terkejut dengan apa yang mereka saksikan. Mereka melihat tersangka sedang menghisap kelamin korbannya.
Melihat tindakan tak senonoh itu, warga pun langsung masuk kedalam rumah dan kemudian mengamankan tersangka ke rumah Kepala Desa Unterudang.
Selanjutnya Kepala Desa Unterudang melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Tapsel. Segera, personel langsung melakukan penjemputan terhadap pelaku di rumah Kades Unterudang dan dibawa ke Mapolres Tapsel.
“Setelah dilakukan interogasi terhadap tersangka, dia mengakui bahwa perbuatannya tersebut sudah berulang kali kepada 5 anak di bawah umur,” tambahnya.
Setiap kali mencabuli korbannya, tersangka memberikan uang untuk jajan. Selain itu, agar korbannya menuruti permintaan cabul itu, tersangka juga membelikan barang-barang berupa sepatu, tas dan jam tangan.
“Tersangka masih kita minta keterangan. Kita juga sudah melakukan cek TKP dan meminta keterangan saksi mati,” pungkas AKP Ismawansa. (eri)
