Difabel Jadi Korban Pemerkosaan, PerDik Kawal Kasusnya

Difabel jadi korban pemerkosaan, PerDik kawal kasusnya. 'Ini kejahatan yang sangat luar biasa.'
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Mukhtar Tahir (kiri) didampingi Direktur Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (PerDIK) Abdul Rahman (tengah), mengunjungi korban pemerkosaan dan penyekapan, di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Selasa (27/11/2018). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 28/11/2018) - Direktur Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (PerDIK) Abdul Rahman menegaskan akan mengawal hingga penuntasan kasus penyekapan, pemerkosaan, kekerasan hingga trafficking yang menimpa perempuan difabel tuna rungu beinisial NT (26).

NT ditemukan di rumah pelaku Nasriyanto Syarif (27) di Jalan Pelita, Makassar, setelah sebulan disekap. Selain itu, korban dipaksa menggunakan narkoba dan dijual kepada teman-temannya dan hasil memperdagangkan korban digunakan untuk membeli narkoba jenis sabu.

"Dari keterangan polisi yang kami dapatkan, bahwa korban dipaksa mengkonsumsi narkoba dan dipukuli untuk mengkonsumsi. Dia juga disekap serta dipaksa untuk melayani nafsu bejatnya (pelaku) dan dijual kepada rekan-rekannya dan hasilnya untuk membeli sabu-sabu," kata Rahman saat mengunjungi korban di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, bersama Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar Mukhtar Tahir, Selasa (27/11).

Baca juga:  Laki-laki Biadab dan Gadis Difabel

Abdul Rahman menegaskan akan mengawal dan mendampingi NT hingga kasusnya tuntas. 

"Kasus itu masuk dalam kategori trafficking atau perdagangan manusia, suatu kejahatan yang luar biasa," katanya.

Ia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Sulawesi Selatan.

"Kami mengumpulkan keterangan korban dan berkoordinasi dengan penyidik Polsek terkait kasus ini," jelasnya.  

Selain itu, kata dia, PerDIK telah menurunkan tim pengacara dan paralegal untuk mengawal kasus ini, serta berkoordinasi dan bekerja sama dengan lembaga perwakilan difabel, seperti Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar.

Baca juga: Gadis Difabel Disekap

Sementara Kepala Dinsos Makassar Mukhtar Tahir berjanji akan terus mengawal kasus kejahatan terhadap difabel komunikasi itu.

"Kami bersama teman-teman akan mengawal kasus ini. Termasuk dari Perdik Sulsel dan Peksos," kata Mukhtar.  

Saat ini korban sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Menurut orangtuanya, anak ketiga dari sembilan bersaudara itu mengalami luka memar di paha, luka benjol di kepala, luka memar di dahi dan leher, sangat sakit bila digerakkan akibat sering dicekik oleh pelaku.  

Sebelumnya, orangtua dan kerabatanya mencari sendiri keberadaan NT. Namun hingga dua minggu tidak membuahkan hasil, mereka melapor ke polisi. Dua minggu kemudian, korban ditemukan di rumah pelaku. []

Berita terkait