Jakarta - Dokter pribadi Diego Maradona mengatakan mantan pemain sepak bola legendaris itu dilaporkan menjalani operasi, Selasa, 3 November 2020. Menurut dokter pribadi Maradona, operasi dilangsungkan karena kemungkinan Maradona mengalami pendarahan di bagian otak.
Luque, seorang dokter spesialis saraf mengatakan, Maradona menderita hematoma subdural, akumulasi darah antara otak dan lapisan membran.
Lebih lanjut Luque menjelaskan bahwa masalah itu kemungkinan disebabkan oleh kecelakaan, akan tetapi Maradona menyatakan dirinya tidak mengingat kejadian tersebut.
Pemain yang membawa Argentina juara Piala Dunia 1986 itu dibawa ke Klinik Olivos di La Plata, bagian selatan Buenos Aires. Jika operasi itu berhasil, menurut dokter pribadinya, Maradona dapat pulang setelah 48 jam.
Donato Villani, kepala staf medis tim nasional Argentina, kepada saluran TV TyC Sports, mengemukakan operasi seperti itu biasanya berjalan dengan baik, "namun berbeda dengan Diego," mengutip catatan perawatan Maradona beberapa waktu lalu terkait masalah jantung dan penggunaan obat-obatan dan alkohol.
Maradona dirawat di Klinik Ipensa dengan gejala depresi pada Senin, 2 November 2020, tiga hari setelah ulang tahunnya yang ke-60. (mg/pp)/voaindonesia.com. []