Didepak Donald Trump, TikTok Pilih Investasi di Singapura?

ByteDance, pemilik aplikasi TikTok dikabarkan bakal berinvestasi miliaran dolar di Singapura setelah muncul larangan dari Presiden AS.
Tiktok. (Foto: Pixabay/antonbe)

Jakarta - ByteDance, pemilik aplikasi TikTok dikabarkan bakal berinvestasi miliaran dolar di Singapura, setelah muncul larangan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk operasi. Tak hanya itu, ByteDance juga dikabarkan bakal merekrut ratusan karyawan di negara dengan julukan 'Negeri Singa' tersebut.

Seperti dikutip dari Reuters, untuk mendukung rencananya, ByteDance juga telah meningkatkan pembelian server di pusat perdagangan dan transportasi global Singapura kata sumber yang mengetahui hal itu. Bahkan, menurut sumber tersebut TikTok sudah menyimpan data pengguna Amerika Serikat untuk dicadangankan di Singapura.

Rencana ByteDance sebenarnya didahului dengan memilih Singapura sebagai kantor pusat regional Asia Tenggara, tahun lalu. Menurut para analis Singapura menjadi salah satu lokasi yang netral bagi perusahaan China berdiri di Asia Tenggara. Mengingat ketegangan antara Washington dan Beijing yang belum berakhir.

Teranyar, TikTok dipaksa oleh Presiden AS Donald Trump untuk menjual asetnya. Trump menilai TikTok berisiko terhadap keamanan nasional karena banyaknya data pribadi konsumen AS tersimpan di aplikasi video pendek tersebut.

Sumber Reuter mengatakan ByteDance belum membuat keputusan pasti tentang langkah tersebut. Namun, sumber lain mengatakan TikTok tahun ini telah memindahkan beberapa insinyur ke sana dari China.

Dari laporan Bloomberg ByteDance memang berencana menjadikan Singapura sebagai tempat berpijak untuk seluruh Asia sebagai bagian dari rencana ekspansi globalnya dan mendirikan pusat data di sana.

Wakil Presiden Eksekutif Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura Kiren Kumar mengatakan ByteDance bukan satu-satunya negara yang berencana investasi di negaranya.

Sebab, PayPal, Siemens, Twitter, dan Zoom telah mengatakan tahun ini mereka berinvestasi di Singapura.

"Meskipun kami berada di tengah-tengah lingkungan yang tidak pasti, banyak perusahaan dari seluruh dunia terus mengembangkan operasinya di Singapura untuk melayani pasar Asia dan internasional,” kata Kiren Kumar seperti dikutip Tagar dari Reuters, Jumat, 18 September 2020. []

Berita terkait
TikTok Rayakan Tiga Tahun di Indonesia #SamaSamaDariTikTok
Dalam rangka itu, TikTok merayakan ulang tahunnya dengan kampanye #SamaSamaDariTikTok sebagai bentuk penghargaan terhadap kreator.
ByteDance Tidak Akan Menjual Operasi TikTok di AS
Pemerintah China mengeluarkan revisi undang-undang mengenai larangan dan pembatasan ekspor teknologi yang mencegah TikTok diakuisisi perusahaan AS.
Tolak Tawaran Microsoft, TikTok Pilih Oracle?
Oracle dikabarkan telah dipilih oleh TikTok untuk menjadi mitra teknologinya.