Jakarta, (Tagar 9/3/2018) - Penuhi panggilan Polda, Wakil Dishub DKI Jakarta Sigit Widjatmoko dicecar 20 pertanyaan. Hal ini terkait laporan Cyber Indonesia mengenai kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menutup Jalan Jatibaru Tanah Abang.
"Kami memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait kebijakan penataan Tanah Abang. Tadi ada 20 pertanyaan yang disampaikan penyidik,” kata Sigit Widjatmoko usai pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jumat (9/3).
Ia menyebutkan, pemeriksaan dirinya terkait latar belakang kebijakan Pemprov DKI menutup Jalan Jatibaru. “Kemudian apa yang dikerjakan dinas perhubungan terkait penataan Tanah Abang sudah dijelaskan," ujarnya.
Sigit mengatakan, dalam hal penataan kawasan Tanah Abang, pihaknya hanya mengakomodir peningkatan jumlah penumpang kereta Commuter Line. "Ya penataan kawasan Tanah Abang. Kalau dari sisi dishub bagaimana mengakomodir peningkatan jumlah penumpang kereta commuter line," ucapnya.
Menurut dia, kebijakan penataan Tanah Abang sudah berdasarkan Undang-Undang dan peraturan pemerintah.
"Ya kita menjelaskan latar belakangnya, tujuan penataan, data-data yang disampaikan termasuk kajian kebijakan yang ditempuh berdasarkan UU maupun peraturan pemerintah," tuturnya.
"Kita pokoknya sudah menyampaikan semua ke penyidik. Kalau dishub lebih ke teknis management dan rekayasa lalinnya," tukasnya seraya menegaskan, terkait dasar hukum penataan kawasan Tanah Abang, pihaknya menyerahkan kepada Biro Hukum Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau dasar hukumnya nanti kan ada Biro Hukum Pemprov DKI Jakarta yang akan memberikan keterangan minggu depan hari Senin," tuturnya.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan terhadap Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Pemanggilan berkaitan dengan laporan Cyber Indonesia mengenai penutupan Jalan Jatibaru, Tanah Abang oleh Pemprov DKI Jakarta. (ron)
