Dibatasi Idris, Pradi: Kebijakan di Depok ke Arah Tak Tepat

Pradi Supriatna saat menjadi Wawakot Depok bersama Mohammad Idris tak hanya kewenangan dibatasi, menurutnya kebijakan dibuat ke arah tak tepat.
Pradi-Afifah. (Foto: Tagar/Instagram @pradiafifah

Jakarta – Pradi Supriatna yang merupakan calon Wali Kota Depok menilai saat dirinya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok bersama Mohammad Idris dirinya merasa pembagunan bergerak lamban dan kebijakan pun tak tepat.

“Selama 4,5 tahun saya berada di dalam Pemerintahan Kota Depok sebagai wakil wali kota kewenangan saya terbatas, bahkan bisa dibilang dibatasi. Saya merasakan pembangunan bergerak sangat lambat banyak kebijakan dibuat ke arah yang tidak tepat dan ini tidak bisa dibiarkan dan diteruskan,” ucapnya pada Selasa 1 Desember 2020.

Pradi menilai dalam membangun Kota Depok ke arah yang lebih baik maka diperlukan pemimpin yang berani untuk membuat suatu gebrakan dan inovasi baru. Dirinya pun mengatakan perlu pemimpin yang bisa membuat perubahan dan dapat beradaptasi dengan perubahan.

Pradi yang maju bersama Afifah Alia selaku calon Wakil Wali Kota Depok ini pun jika terpilih nanti berjanji akan berikan perubahan pada Kota Depok.

“Mengatasi masalah kesehatan kami akan membenahi pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas dengan menyiapkan tiga unit ambulans setiap kelurahan serta tugasnya di sebagai rumah sakit keliling untuk menjemput warga yang sakit,” kata Pradi.

Sementara itu pada bidang kesehatan dirinya mengatakan akan membangun puskesmas pada tiap kelurahan serta bangun satu unit puskesmas yang miliki fasilitas rawat inap pada tiap kecamatan dan berobat gratis di puskesmas. Sedangkan untuk berobat ke RSUD hanya dengan menggunakan KTP Kota Depok.

“Memperbaiki posyandu dan posbindu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat dan menugaskan satu dokter berkunjung sekali dalam sebulan. Berkenaan dengan masalah ekonomi kami melakukan pelatihan entrepreneur baru UMKM, kemudahan izin dan pendampingan serta permodalan untuk warga Depok yang ingin memulai usaha setelah mengikuti pelatihan dengan minimal Rp 5.000.000,” tambah Pradi.

Selama 4,5 tahun saya berada di dalam Pemerintahan Kota Depok sebagai wakil wali kota kewenangan saya terbatas, bahkan bisa dibilang dibatasi. Saya merasakan pembangunan bergerak sangat lambat banyak kebijakan dibuat ke arah yang tidak tepat dan ini tidak bisa dibiarkan dan diteruskan,

Dirinya juga berjanji akan bantu penjualan produk UMKM di Kota Depok baik secara online maupun online. Tak hanya itu, dia juga akan berikan pelatihan keterampilan pada warga Depok terlebih pada generasi muda agar siap kerja.

Selain itu, Pradi-Afifah akan berikan kesempatan masyarakat untuk menjadi mitra Pemerintah Kota Depok dan menjadikan pasar-pasar tradisional tempat yan bersih aman, nyaman dan modern.

“Membangun sarana prasarana olahraga pusat seni dan budaya sebagai tempat berkreasi warga. bekerja sama dengan BNN untuk mengatasi penyebaran narkotika. kami akan memfasilitasi warga untuk bercocok tanam di lahan terlantar yang ada di kota Depok,” tambah Pradi Supriatna. []

Baca juga:

Berita terkait
Tanpa Idris, Imam Baca Naskah Sendiri pada Debat Publik
Mohammad Idris - Imam Budi Hartono tidak tampil berdampingan, akibatnya Imam terlihat membaca naskah sendiri pada debat publik putaran kedua.
Positif Covid, Idris Mau Jadi Panutan? Urus Diri Saja Tak Bisa
Waras Wasisto katakan Mohammad Idris bukan teladan yang baik karena abaikan protokol kesehatan hingga akhirnya terpapar Covid-19.
Niat Jual Nama Habib Rizieq, Idris Malah Kena Covid
Kunjungan Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris ke Petamburan, dinilai ingin mencari populisme Habib Rizieq untuk dijual ke Warga Depok.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.