Jakarta - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, bintang tamu Podcast di kanal YouTube Refly Harun, di sela-sela kunjungan kerjanya di Aceh, Rabu, 23 Maret 2022.
Lokasi podcast sangat spesial. Karena, berada di halaman depan bangunan ikonik Aceh, Masjid Baiturrahman. Refly Harun menjelaskan edisi tersebut sangat spesial karena dalam rangka 2 tahun Refly Harun Channel, 22 Maret 2022.
"Semakin spesial karena bintang tamu yang dihadirkan adalah Ketua DPD RI. Ngejarnya harus ke Aceh dan harus ke Masjid Baiturrahman. Luar biasa ini," kata Refly.
Dari semua perjalanan hidup yang naik turun itu saya meyakini prinsip bahwa kebenaran bisa disalahkan tapi kebenaran tidak bisa dikalahkan artinya kebenaran akan menemukan jalannya untuk selalu menang.
Berpatokan pada berita di media, menurut Refly, yang trending belakangan adalah tentang perpanjangan masa jabatan presiden, Presiden 3 periode maupun penundaan Pemilu.
"Kenapa DPD RI kok keras terhadap pemerintahan. Terutama terkait isu 3 periode?" Tanya Refly.
- Baca Juga: Ketua DPD RI: 22 Maret Pasar Turi Harus Sudah Beroperasi, Tak Boleh Mundur Lagi
- Baca Juga: Tetapkan 1 Maret Hari Kedaulatan, Ketua DPD RI Apresiasi Inisiasi Sri Sultan Hamengkubuwono X
Dijelaskan LaNyalla, bahwa prinsip yang dikehendaki bangsa ini adalah pembatasan masa jabatan presiden.
"Bangsa ini sudah sepakat masa jabatan presiden 5 tahun dan maksimal 2 kali saja. Ini kan kita sudah belajar dari dua orde, lama dan baru, yang kita alami. Kekuasaan yang tidak dibatasi, tidak membawa kebaikan," tegasnya.
Ditambahkan oleh LaNyalla, DPD RI dan dirinya bukan oposisi. Tetapi, melakukan tugas konstitusi sebagai anggota DPD RI. "Tugas anggota DPD RI adalah mengawasi pelaksanaan UU. Kita disumpah untuk itu, makanya harus dijalankan dengan baik," ungkapnya.
Refly juga tergelitik dengan baju yang sering dipakai oleh LaNyalla, dimana terdapat logo dan kalimat LaNyalla Academia (bersama untuk kebaikan). "Apa itu terkait dengan pencapresan 2024?" Tanya Refly lagi.
"LaNyalla Academia sudah ada sejak 20 tahun lalu. Bergerak dalam kegiatan sosial, untuk membantu sesama. Jadi bukan untuk kendaraan atau apapun namanya untuk pilpres 2024," ucapnya.
Dijelaskan LaNyalla, bahwa dirinya tidak ingin menjadi capres 2024. Tapi harus yakin sebagai Presiden 2024.
"Makanya saya selalu bilang, bahwa saya bukan capres 2024 tetapi Presiden 2024. Ini namanya kita menjemput takdir. Saya berpendapat mau dihalang-halangi bagaimanapun dengan adanya PT 20 persen atau lainnya, kalau Tuhan berkehendak pasti jadi. Tapi kalau tidak dikehendaki, didorong dengan berbagai cara juga tetap tak bisa," paparnya.
- Baca Juga: Dewan Energi Nasional Minta Dukungan Ketua DPD RI Soal PLTN
- Baca Juga: Ketua DPD RI Siap Salurkan Aspirasi Tokoh Masyarakat Muara Payang
LaNyalla juga panjang lebar bercerita tentang perjalanan hidupnya. Dari masa muda, berorganisasi, menjadi Ketua PSSI, serta terjun ke dunia politik dengan lika-likunya.
"Dari semua perjalanan hidup yang naik turun itu saya meyakini prinsip bahwa kebenaran bisa disalahkan tapi kebenaran tidak bisa dikalahkan. Artinya kebenaran akan menemukan jalannya untuk selalu menang," ucapnya. []