Desainer Wignyo Rahadi Kembangkan Ulos Harungguan

Ulos Harungguan disebut sebagai "Raja Ulos" di Tanah Tapanuli, karena di masa lampau hanya dipakai oleh Raja dan kalangan terpandang.
Wignyo Rahadi saat di Pelabuhan Sibolga, Sumatera Utara. (Foto: Facebook)

Sibolga - Perancang kain tenun kenamaan, Wignyo Rahadi mengungkap ulos merupakan kain tradisional asal Tapanuli, Sumatera Utara, yang memiliki ragam jenis dan motif yang sarat makna.

Salah satunya, Ulos Harungguan. Ini disebut sebagai "Raja Ulos" di Tanah Tapanuli, karena di masa lampau hanya dipakai oleh Raja dan kalangan terpandang, sehingga dianggap memiliki nilai lebih tinggi di banding jenis ulos lain.

"Ulos Harungguan hanya dibuat oleh petenun di Muara, Tapanuli Utara. Istimewanya, Ulos Harungguan memiliki motif kompleks yang menggabungkan semua motif ulos, sehingga tak ada pengulangan motif," tutur Wignyo, hadir dalam fashion show di Terminal Pelabuhan Sibolga, Sumatera Utara yang digelar Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sibolga, Sabtu 31 Agustus 2019.

Dia menyebut, lewat pembinaan dan pelatihan yang dilakukan BI Sibolga, kain ulos yang semula terkesan kaku, berat, dan terbatas pada warna cenderung gelap dengan pewarna alam, diolah menjadi lebih ringan dan lembut.

"Pilihan warnanya pun lebih variatif, sehingga lebih nyaman dipakai, tanpa meninggalkan motif tradisi yang menjadi identitasnya," katanya.

Lanjut Wignyo, dengan mengangkat kultur tradisi dan sentuhan modern, sehingga memiliki daya pakai lebih tinggi, ulos pun dapat terus dilestarikan lintas zaman dan generasi.

Jadi yakinlah, warisan budaya leluhur kita tidak akan pernah musnah ditelan modernisasi

"Juga dapat diperkenalkan ke masyarakat lebih luas, tidak terbatas masyarakat Tapanuli dan Indonesia, melainkan di negara lain. Dengan begitu, kesejahteraan pengrajin ulos akan meningkat," ucap Wignyo.

Dia menjelaskan, ada 20 outfit yang ditampilkan, terdiri dari busana kontemporer dan modest wear menggunakan Ulos Harungguan dalam pilihan warna cerah dan gelap yang berpadu harmonis, serta dikombinasikan dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) motif ulos sadum, full bintik, dan lurik.

Ulos Harungguan kombinasi tenun ATBM ragam corak dituangkan dalam varian blouse, outer, celana, longdress, hingga longcoat bergaya modern. Ditampilkan pula selendang ulos yang menciptakan gaya klasik kontemporer.

Kepala BI Sibolga, Suti Masniari Nasution, mengatakan, pagelaran karya kreatif tenun Tapanuli ini adalah puncak dari upaya pihaknya mendorong produksi dan kreativitas para petenun di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.

"Kami tak ingin berhenti sampai di sini, tentunya target kita punya roadmap yang lebih besar lagi ke depannya. Semoga, Ulos Harungguan bisa dicintai masyarakat Indonesia, bahkan mendunia," kata Suti.

Suti menjelaskan, petenun di Muara saat ini tidak hanya digandrungi oleh orang dewasa, BI Sibolga juga membuat program untuk kalangan muda, bahkan ada program pelatihan tenun untuk anak SD.

Selain itu, pihaknya terus berupaya mendorong pengembangan industri kreatif di wilayah kerja sekaligus mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba dari berbagai bidang, terutama bidang UMKM.

"Jadi yakinlah, warisan budaya leluhur kita tidak akan pernah musnah ditelan modernisasi," ucapnya.[]

Berita terkait
Kain Ulos Sadum Pukau Orang Korea Selatan
Kain ulos Batak menyita perhatian masyarakat dunia di Korea Selatan.
Viral, Anak Kecil 'Tulang Naposo' Beri Nasehat dan Ulos Pada Pengantin, Bolehkah? Lihat Videonya di Sini
Sebuah video adat perkawinan Batak menjadi viral di media sosial Facebook.
Pameran Ulos Hangoluan dan Tondi Bikin Menpar Kagum
"Ulos ini tradisi kehidupan masyarakat Batak, dari lahir hingga meninggal itu pakai kain Ulos," kata Arief Yahya.
0
Ini Daftar Lengkap Negara Peserta Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
Daftar lengkap 32 negara yang akan bermain di putaran final Piala Dunia FIFA 2022 Qatar November - Desember 2022