Densus 88 Geledah Dua Rumah Terduga Teroris di Bontoala Makassar

Densus 88 menggeledah dua rumah di Kecamatan Bontoala Kota Makassar karena diduga milik terduga teroris.
Densus 88 saat melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris di Kecamatan Bontoala Makassar, Kamis 7 Januari 2020. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Dua rumah dibilangan Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, digeledah oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Gegana Brimob Polda Sulsel, Kamis 7 Januari 2020. Kedua rumah yang digeladah ini diduga milik terduga teroris.

Penggeledahan mulai dilakukan sekitar pukul 12.20 WITA di Jalan Bandang Lorong 133, Kelurahan Parang Layang. Rumah ini milik orangtua dari terduga teroris, inisial A dan F yang ditangkap.

Satu keluarga di dalam. Baru satu tahun tinggal. Sering bergaul sama anak-anak muda di sini.

Kemudian, rumah kedua yang dilakukan penggeledahan di Jalan Lamuru, Kelurahan Bontoala, sekitar pukul 14.30 WITA. Rumah ini juga diduga kontrakan milik terduga teroris, inisial IP.

Dalam penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88 Mabes Polri kedua rumah semi permanen ini, petugas gabugan melakukan penjagaan super ketat.

Warga sekitar yang hendak melintas dilokasi langsung dihalau. Kedua rumah pun sempat diberikan garis polisi. Beredar kabar, jika penggeledahan rumah ini, memiliki kaitan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Ketua RT 4 RW 2 Kelurahan Bontoala Tua, Hajrah mengatakan, rumah yang digeledah oleh kepolisian merupakan kontrakan dari Daeng Intang, ibu dari Muh Syaiful alias Dg Ipul.

Saat penggeledahan, tidak ada orang yang diamankan. Petugas hanya menyita sejumlah buku dan satu buah handphone.

"Tidak orang yang dibawa atau diamankan, hanya buku-buku. Tidak tahu berapa, ada lima atau tiga kah itu, dengan handphone satu. Di dalam rumah ada banyak orang, kemungkinan keluarganya, ada anak kecil juga," kata Hajrah saat ditemui di lokasi.

Hajrah menjelaskan, Ipul selama ini hanya berprofesi sebagai driver ojek online. Ipul juga sesekali jualan barang campuran yang dibantu oleh istrinya. Kesehariannya juga, Ipul kerap bergaul dengan warga sekitar.

"Satu keluarga di dalam. Baru satu tahun tinggal. Sering bergaul sama anak-anak muda di sini. Banyak yang kenal itu (Ipul). Aktivitasnya jualan campuran, kadang juga dia jadi ojol. Saya tidak tahu juga kenapa polisi datang," ucap Ibu berusia 54 tahun tersebut.

Sementara itu, penggeledah di salah satu rumah di Jalan Bandang Lorong 133, Kelurahan Parang Layang, belum ada yang berkomentar.

Namun berdasarkan informasi yang dihimpun, rumah yang juga digunakan sebagai toko ini, merupakan milik orang tua dari terduga teroris yang ditangkap, inisial A dan F. Mereka jaringan terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan organisasi ISIS.

Sebelumnnya, Densus 88 Anti Teror Mabes Polri berhasil menangkap 20 orang terduga teroris di lima lokasi berbeda di Sulsel yakni Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Enrekang. Khusus di Kota Makassar, terdapat tiga lokasi yakni Kecamatan Bontoala, Tallo dan Biringkanya. []

Berita terkait
Terduga Teroris di Makassar Hendak Melakukan Bom Bunuh Diri
erduga teroris yang ditembak mati, inisial MS dan SA di perumahan Villa Mutiara, Kota Makassar, ternyata berencana melakukan bom bunuh diri.
Terduga Teroris Makassar Saudara dengan Pelaku Bom di Filipina
Terduga teroris yang ditangkap di Makassar dan gowa ternyata saudara kandung dengan pelaku bom bunuh diri Gereja di Filipina
Terduga Teroris di Makassar Rutin Latihan Tembak di Gunung
Polisi menyebutkan, teroris yang ditangkap di Kota Makassar kerap melakukan latihan menembak di gunung.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.