Denny Siregar: Wanita Besi Tri Rismaharini

Keberanian Anda sekarang ini tidak ada seujung kuku Tri Rismaharini. Anda bahkan belum apa-apa saat ia sudah berjuang untuk kotanya. Denny Siregar.
Tri Rismaharini. (Foto: JPNN)

Waktu itu tahun 2010. Surabaya sedang panas. Bukan cuma udaranya saja, tapi juga situasi politiknya. Wali Kota baru, baru menjabat 3 bulan, tiba-tiba menantang seluruh anggota DPRD Surabaya. Ia adalah Tri Rismaharini.

Pasalnya apa? Ternyata sudah ada kesepakatan yang berbuah keputusan, baik dari pusat maupun daerah, untuk membangun tol di tengah kota Surabaya. Rakyat Surabaya pun menggugat. Keputusan tol tengah kota dinilai akan merusak Surabaya. Kalau ada tol tengah kota, yang pastinya berbayar, Surabaya akan seperti Jakarta, menjadi kota konsumtif.

Wali Kota baru itu mengajak seluruh elemen masyarakat turun ke jalan menentang keputusan itu. Dan akibatnya? Wali Kota dimusuhi seluruh anggota DPRD Surabaya. Bukan, bukan hanya DPRD, tetapi pusat juga ikut cawe-cawe. Partai-partai besar ikut ribut. Surabaya menjadi pusat perhatian nasional.

Wali Kota baru itu tidak mau kalah. Dia berbicara mewakili warga kota Surabaya, sedangkan DPRD yang katanya mewakili rakyat ternyata lebih memilih menjadi wakil investor. Surabaya tegang. Lobi-lobi dimainkan. Tidak mempan. Wali Kota itu keras kepala. Akhirnya ancaman demi ancaman kepada Wali Kota pun keluar.

Warga Surabaya tidak tinggal diam. Mereka keluar dan berseru akan membela Wali Kota baru itu. Itulah momen ketika warga Surabaya bersatu. Dan akibatnya, anggota-anggota DPRD Surabaya takut keluar dari rumah.

Keberanian Anda sekarang ini tidak ada seujung kuku Ibu Tri Rismaharini.

Baca juga: Denny Siregar: Tangis dan Sujud Tri Rismaharini

Wali Kota SurabayaWali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menangis dan sujud di depan Ketua Pinere Dr Soetomo Surabaya, dr Soedarsono. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Situasi tiba-tiba berbalik. Karena takut kehilangan simpati warga, mendadak pemimpin-pemimpin partai pusat membela Wali Kota. Kader-kader partainya di Surabaya yang jadi anggota DPRD disuruh diam, dan membatalkan proyek tol tengah kota. Bahkan Ketua DPRD waktu itu, dari Demokrat, tumbang. Dipecat dari jabatannya.

Warga Surabaya menang. Tol tengah kota tidak jadi dibangun. Warga sampai sekarang bisa menikmati jalan-jalan besar dan bagus di tengah kota, gratis. Solusi macet, bangun pinggir-pinggir jalan dengan konsep frontage road. Selesai masalah dan Surabaya kembali tenang.

Wali Kota baru itu seorang wanita. Seorang ibu. Nama panggilannya Risma. Namanya harum di Surabaya, sebagai wanita pemberani. Berani maju sendirian demi warganya melawan para politisi kawakan di sana.

Dan Anda sekarang bilang dia lebay hanya karena bersujud menangis meminta maaf kepada dokter, karena warganya - yang juga dia anggap anaknya - membandel sehingga rumah sakit penuh?

Coba pikirkan lagi. Keberanian Anda sekarang ini tidak ada seujung kuku Ibu Tri Rismaharini. Anda bahkan belum apa-apa saat dia sudah berjuang untuk kotanya.

Dia begitu karena menghayati perannya sebagai pelayan masyarakat. Dan jika dia menangis, wajar karena bagaimanapun ia adalah seorang wanita, yang emosinya banyak mempengaruhi jiwanya.

Sampai sekarang, kedekatan warga Surabaya dengan Wali Kotanya seperti hubungan ibu dan anak-anaknya. Tidak ada yang bisa memisahkan itu. Tidak juga Wali Kota-Wali Kota lain yang kelak akan menggantikannya.

Seruput kopinya.

*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Berita terkait
Keluh dan Sujud Risma di Depan IDI Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menangis dan bersujud di depan Ketua Tim Pinere RSU dr Soetomo Surabaya dr Soedarsono saat audiensi dengan IDI.
Keluh Risma Saat RSU Soetomo Tolak Bantuan APD
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku sudah mencoba untuk berkoordinasi dengan RSU Dr Soetomo agar bisa menyalurkan bantuan APD.
Pangdam Brawijaya Ingatkan Risma Tidak Perlu Drama
Pangdam V Brawijaya menegur Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak banyak drama dan bekerja keras menangani Covid-19.
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki