Denny Siregar: Selamat Ulang Tahun Pakde Jokowi

Tidak semua orang paham visi besar seorang Jokowi, karena banyak orang bahkan tidak mengerti visi dirinya sendiri. Denny Siregar.
Presiden Jokowi. (Foto: Facebook/Denny Siregar)

Seorang teman dengan nada sinis berkata, "Jokowi di matamu kayak manusia sempurna saja, enggak ada salahnya. Setiap keputusannya, selalu kamu bela." Dan terakhir dia menulis "cuihhh" seperti sedang meludah. Mungkin jijik dengan persepsinya sendiri kepadaku, yang dia anggap sebagai penjilat atau orang bayaran pemerintah.

Ya, seperti biasa saya ketawa saja membaca ejekan seperti itu. Dia orang yang ke ratusan ribuan kali yang menghina seperti itu. Sudah kebal, enggak mempan dan kuanggap seperti kentut yang sedikit bau, tapi cepat berlalu.

Sebenarnya aku ingin seperti dia, mengkritik Jokowi sekeras-kerasnya. Biar tampak seperti pahlawan, pembela keadilan sosial atau apalah. Tapi selalu di akhir aku sadar, keadilan sosial itu selalu bermata dua, tergantung dari sudut mana memandang. Sudut kebencian atau sudut rasional?

Bagaimana aku bisa menghantam seorang Jokowi yang membangun negeri ini dengan niat yang benar? Lihat, baru kali ini kita mengalami pembangunan besar-besaran di seluruh daerah, bukan hanya di Jawa.

Dan menariknya, rakyat yang dulu selalu berontak saat tanahnya dipakai untuk program pemerintah karena dibayar seadanya, sekarang berlomba-lomba menawarkan tanahnya, karena ketika dibeli pemerintah mereka malah tambah kaya. Lalu kenapa saya harus menghantam Jokowi jika dia berbuat baik kepada rakyatnya?

Lama saya sadar, bahwa saya sebenarnya bukan membela seorang Jokowi. Tetapi membela mimpi saya untuk negeri ini. Dan mimpi itu terwakili oleh sosok seorang yang tulus membangun negeri.

Dan lihat, bagaimana Jokowi mampu meredam mafia ekonomi, mulai pangan sampai migas yang selama ini merampok negeri ini? Bagaimana Jokowi mampu mengembalikan Freeport dan tambang-tambang besar kembali ke pangkuan negeri dengan konsep kedaulatan Indonesia?

Kalau saya mau menulis tentang apa yang Jokowi lakukan, tentu tidak cukup semua saya tulis di sini. Semua program besar, punya visi kemajuan. Kalau ada masalah kecil, lalu apakah saya harus menghilangkan semua kebaikan yang pernah dia lakukan?

Jokowi bukan manusia sempurna memang, seperti kita juga. Dia ada di tempat, di mana negeri ini rusak parah. Harusnya banyak orang paham, tidak mudah ada di posisi seperti dia. Dan berterima kasih, karena masih ada orang yang bersedia meluangkan waktu untuk memperbaikinya.

Mencaci itu mudah. Memberi penghargaan terhadap kinerja orang itu yang susah. Tidak semua orang paham visi besar seorang Jokowi, karena banyak orang bahkan tidak mengerti visi dirinya sendiri.

Lama saya sadar, bahwa saya sebenarnya bukan membela seorang Jokowi. Tetapi membela mimpi saya untuk negeri ini. Dan mimpi itu terwakili oleh sosok seorang yang tulus membangun negeri.

Biarlah temanku dan banyak orang lain dengan sakit hatinya. Mungkin mereka punya masalah ekonomi, tapi tidak tahu bagaimana cara melampiaskannya. Paling gampang, cari kambing hitam, salahkan Jokowi saja.

Ah, sampai lupa. Hari ini beliau ultah.

Selamat ulang tahun ke-59 Pakde Jokowi. Teruslah bekerja, yang lain serahkan ke kami saja. Karena kami juga tidak mau ketinggalan, ingin ikut berjuang denganmu walau hanya sibuk memerangi propaganda jahat di media sosial.

Kelak ketika engkau pensiun dan sudah tidak sibuk lagi, undanglah diriku ke rumah meski hanya disuguhkan secangkir kopi. Itu lebih dari cukup karena yang penting, ingin kudengar cita-citamu untuk Indonesia.

*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Baca juga:

Berita terkait
Fakta Unik 21 Juni: Bung Karno Wafat, Jokowi Lahir
Fakta unik 21 Juni: Bung Karno wafat, Jokowi lahir. Katanya tak ada yang kebetulan di dunia ini.
Presiden Jokowi Tak Mengadakan Perayaan Ultah ke-59
Juru bicara Presiden RI Fadjroel Rachman mengatakan tidak ada perayaan di hari ulang tahun ke-59 Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Minggu, 21 Juni.
Ultah ke-59, Ini Fakta Unik Tentang Presiden Jokowi
Beberapa fakta unik dari sosok Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang belum diketahui orang banyak di ulang tahunnya yang ke-59 tahun.