Fakta Unik 21 Juni: Bung Karno Wafat, Jokowi Lahir

Fakta unik 21 Juni: Bung Karno wafat, Jokowi lahir. Katanya tak ada yang kebetulan di dunia ini.
'Jokowi' membonceng Jokowi. (Foto: Biro Pers Setpres)

Jakarta, (Tagar 21/6/2018) - Katanya tak ada yang kebetulan di dunia ini. Adalah sebuah fakta unik 21 Juni, Presiden pertama RI Soekarno wafat, Presiden ketujuh RI Joko Widodo lahir. Tepatnya Soekarno akrab disapa Bung Karno wafat 21 Juni 1970, Joko Widodo akrab disapa Jokowi lahir 21 Juni 1961.

Barangkali biarlah fakta itu berhenti pada fakta. Juga fakta bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang adalah anak Soekarno memberi jalan bagi Jokowi untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini. Megawati mendengarkan suara orang banyak yang menginginkan Jokowi jadi Presiden RI.

Haul Bung Karno

Di Blitar, Jawa Timur, Rabu (20/6) digelar haul ke-48 Bung Karno. Haul atau peringatan hari ulang tahun wafatnya Bung Karno diselenggarakan di area makam dan istana gebang, yang merupakan rumah masa kecil Bung Karno. 

Dilansir Antara, acara diisi pengajian kenduri 1001 tumpeng, tausiyah oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj, pembacaan Yasin, dan tahlilan.

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri terharu melihat antusiasme masyarakat yang berpartisipasi dalam acara haul Bung Karno.

"Juni ini adalah bulan spesial bagi bapak saya. Beliau menyampaikan pidato yang dikenal dan diperingati sebagai hari lahir Pancasila tanggal 1 Juni 1945," ucapnya di Blitar, Rabu malam (20/6).

"Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, khususnya kepada keluarga besar Nahdliyin yang bersama-sama dengan kaum Soekarnois selalu melakukan tradisi haul," lanjutnya.

Ia ingat hubungan akrab antara Bung Karno dengan tokoh Islam Nusantara, khsususnya Kiai Hasyim Ashari, KH Abdul Wahab Hasbullah, Kiai Haji Wahid Hasyim, dan begitu banyak tokoh Islam lainnya.

"Oleh karenanya, saya berbangga atas ketegasan sikap NU bahwa Pancasila dan NKRI adalah final," tuturnya.

Haul Bung KarnoPresiden ke-5 Megawati Soekarnoputeri berpidato sebagai perwakilan keluarga dalam peringatan haul ke-48 Presiden Soekarno di Blitar, Jawa Timur, Kamis (20/6/2018). Peringatan wafatnya (Haul) Presiden Soekarno sekaligus kenduri tumpeng massal tersebut dihadiri sejumlah menteri dari PDIP dan PKB, pasangan cagub Jatim Saifullah Yusuf-Puti Guntur, serta sejumlah Ulama NU dan para tokoh lintas agama. Di antara yang hadir adalah Mahfud MD dan Kiai Said Aqil Siroj. (Foto: Antara/Irfan Anshori)

Karena itulah, lanjutnya, haul Bung Karno merupakan tradisi kultural sekaligus keagamaan, sebab peringatan ini dilakukan oleh seluruh pengikut Soekarno atau biasa disebut kaum Soekarnois, dan warga Nahdliyin. Sebuah tradisi menjaga keindonesiaan.

Di tempat yang sama Said Aqil Siroj mengatakan, nasionalisme dan ulama serta santri harus bersatu demi menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat.

Ia juga mengingatkan bahwa dahulu, KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim selalu bergandengan tangan dengan Bung Karno dalam menjaga Indonesia. Kebersamaan itu bertumpu pada Pancasila sebagai falsafah negara.

Said Aqil mengatakan ada dua hal yang menjadi inti ziarah. Pertama, mendoakan agar arwah Proklamator RI itu berada di sisi Allah Swt.

"Dalam rahmat dan lindungan-Nya, penuh kebahagiaan," katanya.

Kedua, haul adalah sebagai pengingat bagi semua pihak agar selalu menjaga Indonesia, dalam kebersamaan antara nasionalisme dan agama.

"Antara agama dan kemerdekaan, nasionalisme, harus jadi satu," kata Said Aqil.

Ia mengungkapkan kemerdekaan Indonesia karena dukungan yang baik antara kaum nasionalis dan santri. Karena itu ia meminta masyarakat meniru jejak Bung Karno.

Ia menilai, Presiden pertama Indonesia, Soekarno telah mencintai negara dengan pikiran dan tindakan yang konsisten serta sepenuh hati, hingga Indonesia merdeka.

"Kita harus sadar, ingat, tidak boleh lupa bahwa kemerdekaan yang kita miliki juga perjuangan Soekarno dan didukung para kiai," katanya.

"Pada diri Bung Karno kita bisa menemukan bahwa antara rasa kebangsaan dan ketaatan pada agama tidak bertentangan. Tugas kita tinggal meneruskan, membangun, mengisi kemerdekaan ini," lanjutnya.

Ulang Tahun Kelahiran Jokowi

Kamis 21 Juni 2018 Presiden Joko Widodo genap berusia 57 tahun. Sejumlah relawan pendukung Jokowi menggelar acara syukuran ulang tahun ke-57 Presiden Jokowi.

R Nio Soeprapto Koordinator Gerakan Rakyat Nusantara, mengatakan acara syukuran digelar di Taman Pandang Istana, Jakarta, Rabu malam (20/6) pukul 22.00 Wib.

"Jam 12 malam, potong tumpeng," kata Nio.

Jokowi Membonceng Jokowi'Jokowi' membonceng Jokowi. (Foto: Biro Pers Setpres)

Ia menuturkan acara syukuran dihadiri sejumlah relawan dari kelompok berbeda-beda. Selain Gerakan Rakyat Nusantara, relawan yang akan hadir antara lain Posko Relawan Rakyat Indonesia (Posraya Indonesia), Timbul Sehati Indonesia, Senyum Penuh Damai (Sepeda), Laskar Cahaya Timur (LCT), Kerja Cerdas Ikhlas (KCI), dan Paguyuban Tunggal Rasa Garamiro.

Kegiatan syukuran diisi doa bersama dan potong tumpeng.  

Nio memastikan tidak ada orasi seperti kegiatan unjuk rasa. Tujuh kelompok relawan, katanya, juga akan bersinergi, mendukung Jokowi memimpin dua periode. 

"Kami datang untuk doakan, ucapkan selamat pada Pak Jokowi dengan umur 57 tahun bisa amanah membawa Indonesia ke depan," ujarnya.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut bersifat spontan seperti tahun lalu. Ia tak mengira bahwa undangan syukuran ulang tahun Jokowi kepada sesama relawan itu mendapat respons positif. 

Nio cerita, banyak orang meneleponnya untuk ikut serta dalam acara tersebut. Karena itu, untuk mengantisipasi massa yang bakal hadir, ia pun memastikan sudah mengurus izin ke kepolisian untuk menggelar syukuran di Taman Pandang Istana.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Para relawan berkumpul dengan mengelilingi tumpeng sambil duduk menunggu hingga waktu menunjukkan pukul 00.00 Wib. Selain tumpeng, tersedia pula kue ulang tahun.

Sambil menunggu, para relawan menggelorakan yel-yel. Mereka juga menyanyi lagu Padamu Negeri dan Maju Tak Gentar.

"Siapa kita? Siapa kita?" kata koordinator acara.

"Jokowi, Jokowi, Jokowi," jawab para relawan.

Ultah Jokowi(Foto: Screenshot Twitter @BiLLRaY_san)

Kado Tagar #Happy57thJokowi

Netizen Indonesia sejak dini hari mengucapkan selamat ulang tahun kepada Presiden Joko Widodo yang hari ini berulang tahun ke-57.

Mereka membuat tanda pagar #HBDJokowi #UltahJokowi #Happy57thJokowi beserta doa-doa di mikro blog Twitter.

Seorang netizen dengan akun @BiLLRaY_san mengunggah sebuah video dan menulis: 

Selamat Ulang Tahun Pak @jokowi Panjang umur, sehat selalu, terus jadi pemimpin yg amanah dan istiqomah. Jadilah akar yg tak terlihat, tapi tetap memberi kehidupan bagi rakyat. Pak Jokowi berawal dari bantaran sungai hingga Istana..RI1 

#Happy57thJokowi #HBDJokowiKerjaPakaiHati. (af

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.