Denny Siregar: Saya Gak Kuat Jadi Jokowi, Ampun Dah Badan Remuk

Tahu bagaimana rasanya empat bulan keliling Indonesia, Denny Siregar: Saya gak kuat jadi Jokowi, ampun dah badan remuk.
Denny Siregar (paling depan) berfoto bersama relawan Jokowi di Pontianak, 16 Februari 2019. (Foto: Facebook/Denny Siregar)

Jakarta, (Tagar 6/4/2019) - Aktivis Media Sosial Denny Siregar mengatakan tak akan sanggup kalau harus jadi Jokowi, nyaris setiap hari melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. "Saya gak kuat jadi Jokowi. Ampun dah badan remuk," kata Denny.

Di laman Facebook, Sabtu sore (6/4) Denny Siregar bercerita empat bulan belakangan ini melakukan perjalanan keliling Indonesia. Setiap akhir pekan sudah pasti ia berpindah-pindah kota, mulai dari Sumatera Utara sampai Kupang ia jelajahi, bertemu relawan militan Jokowi sekaligus silaturahmi dan mengunjungi tempat-tempat yang ia belum pernah kunjungi.

Itu belum kegiatan padat Denny di Jakarta yang menguras waktu dan tenaga.

"Tahu bagaimana rasanya? Gila. Capek gak keruan. Badan terasa remuk karena tidur kurang. Waktu tidur jadi barang yang mahal. Waktu habis di perjalanan darat dan menunggu datangnya pesawat," ujar Denny dalam tulisannya berjudul 'Gak Mau Jadi Jokowi'.

"Yang paling parah adalah saya mulai disorientasi lokasi. Pernah ketika di Belitung, saya sempat bingung ada di mana. Butuh waktu sekian menit untuk sadar bahwa ada di suatu tempat. Pandangan saya kacau," lanjutnya.

Saya akhirnya paham, menjadi pejabat beneran, apalagi sekelas Presiden tentu tidak mudah.

Belum lagi, disorientasi waktu. Hanya waktu salat aja yang bisa dijadikan patokan, selebihnya sudah gak bisa lihat jam. Semua sama, cuma beda dari gelap ke terang, kata Denny pula.

"Saya akhirnya membayangkan, bagaimana ya kalau jadi seorang Jokowi? Jokowi sejak dilantik menjadi Presiden 4,5 tahun lalu, harus menempuh ribuan kilometer setiap bulan dan kadang dalam satu hari harus berada di dua tiga tempat berbeda. Apalagi musim kampanye ini, waktunya semakin padat dan dihitung per jam. Pagi di Bandung, siang sudah di Denpasar dan sore balik Jakarta," tulis Denny.

"Itulah kenapa dia pernah bilang, 'sempat error'. Setiap jam ganti provinsi. Setiap jam ganti kabupaten. Dahsyat. Saya kali udah pingsan," lanjutnya.

Denny mengatakan tak bisa membayangkan betapa kuat stamina seorang Jokowi. Itu belum setiap menit dia dibebani dengan setumpuk masalah negara. Ribuan masalah harus dia pikirkan dan harus segera dia carikan solusinya.

Dan Jokowi harus tampak segar ketika ketemu wartawan, tidak boleh cemberut apalagi wajah kelelahan. Senyum harus terus terpasang.

"Saya akhirnya paham, menjadi pejabat beneran, apalagi sekelas Presiden tentu tidak mudah. Dia tidak pernah berpikir untuk dirinya sendiri, semua dia hibahkan. Tapi tentu itu bisa ia lakukan jika hati tetap senang, ikhlas dan tidak berpikir macam-macam kecuali bahwa itu adalah bagian dari ibadah," ujar Denny pula. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.