Denny Siregar: Perjalanan dengan Gus Yaqut

Gus Yaqut humoris, penuh celetukan spontan khas Nahdlatul Ulama, tapi tidak kehilangan wibawa dalam memerangi kelompok garis keras. Denny Siregar.
Yaqut Cholil Qoumas akrab disapa Gus Yaqut (kiri) bersama Denny Siregar. (Foto: Tagar/Dok Denny Siregar)

Menteri agama sebelumnya memang sangat mengecewakan Presiden. Sebelumnya Presiden Jokowi mendapat jaminan bahwa Fachrul Razi adalah orang yang tepat. Mantan tentara dan tegas. Namanya harum sebagai Komisaris Utama di Antam. Tapi Antam bukanlah Indonesia. Apalagi menyangkut masalah agama. Carut-marutnya sudah sejak lama. Radikalisme dan intoleransi di banyak daerah sudah banyak berbuah. Alih-alih tegas, eh Fachrul Razi malah blunder mendukung FPI. Kaget pasti Jokowi, "Loh kok jadi gitu?"

Blundernya Fachrul Razi akhirnya jadi menyerang Jokowi, karena dia Presidennya. Hilang sudah "tegas-tegas"nya. Yang ada malah kelompok intoleran makin berjaya. Beberapa kasus marak di Indonesia, dan tidak ada tindakan apa-apa. Kalaupun ada, sudah telat banget.

Jadi, saya yakin Menteri pertama yang akan diganti Jokowi pasti dia. Benar saja. Hanya saya juga kaget ketika tiba-tiba Jokowi mengangkat Ketua Umum Ansor, Gus Yaqut jadi Menteri Agama. Menarik, pikir saya.

Saya sempat berjalan bersama Gus Yaqut ke beberapa daerah bicara tentang masalah radikalisme ini. Di sana kami saling mengenal. Beliau humoris. Penuh dengan celetukan spontanitas khas NU. Tapi tidak kehilangan wibawanya dalam memerangi kelompok garis keras.

Dan ini mungkin yang diinginkan Jokowi. Menteri agama dikembalikan ke NU, tapi lewat barisan mudanya. Sekaligus sebuah test case, apakah bisa anak muda NU menyelesaikan masalah negeri ini? Jika bisa, keren sudah.

Saya berharap banyak pada Gus Yaqut. Meski saya tahu, bahwa Indonesia bukanlah Banser dan Ansor yang semuanya satu komando, seragam dan satu keyakinan. Indonesia jauh lebih kompleks dan semua agama ingin diperhatikan.

Ini mungkin yang diinginkan Jokowi. Menteri Agama dikembalikan ke NU, tapi lewat barisan mudanya.

Permasalahan paling mendasar adalah elemen-elemen di pemerintahan dan pendidikan agama sudah lama dikuasai kelompok radikal. Bahkan sekolah negeri sekarang sudah jadi sekolah agama, karena ada kewajiban yang tidak tertulis yang dipopulerkan guru agamanya.

Semoga ini bisa menjadi perhatian Gus Yaqut lewat kerja sama dengan Menteri Pendidikan.

Akhir kata, saya harus mengucapkan, "Selamat bekerja, kawan."

Tetaplah pada amanah, karena jabatan itu bukan peluang. Suarakan sekeras-kerasnya supaya Indonesia kembali ke jati dirinya. Ubahlah persepsi bahwa Islam bukan lagi marah, tetapi ramah ke banyak daerah.

Saya yakin Anda mampu. Dan sesudah tugas itu selesai, semoga kita bisa kumpul lagi sambil seruput secangkir kopi.

*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Berita terkait
Jokowi Pilih Gus Yaqut karena Komitmen Hadang Radikalisme
Presiden Jokowi memilih Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Yaqut sebagai Menteri Agama karena punya komitmen hadang radikalisme.
Profil Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut
Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi telah menunjuk Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) untuk menggantikan Menteri Agama Fachrul Razi. Berikut profilnya
Nasib FPI Setelah Ketum GP Ansor Gus Yaqut Jadi Menteri
Ormas Ansor dan FPI kerap berseberangan bahkan melahirkan konflik. Setelah Ketum GP Ansor jadi Menteri Agama, bagaimana nasib FPI?
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu