Denny Siregar: Gus Dur, Juliari Batubara dan Tri Rismaharini

Setelah Juliari korup, Jokowi akan bubarkan Kementerian Sosial seperti Gus Dur atau menunjuk Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial. Denny Siregar.
Tri Rismaharini. (Foto: Tagar/Viva)

Kasus mantan Menteri Sosial Juliari Batubara memang menyakiti kita semua. Pada saat semua elemen masyarakat mulai tenaga kesehatan sampai para UKM berjibaku dengan masalah corona, eh dengan enaknya Juliari Batubara mengutip Rp 10 ribu per bantuan bansos. Padahal Juliari Batubara sudah kaya raya, hartanya Rp 47 miliaran, tapi kenapa kok masih mencuri juga? Duit memang tidak kenal siapa mangsanya, siapa pun disikatnya, apalagi yang memang punya sifat rakus di dalam hatinya. 

Sebenarnya kasus Mensos korupsi bukan kali ini saja. Tercatat sebelum Juliari Batubara ada dua Mensos lagi yang ketahuan korupsi. Yang pertama, tahun 2011 ada Bachtiar Chamsyah yang dipenjara karena penunjukan langsung yang merugikan negara Rp 33 miliar. Yang kedua, Idrus Marham, yang kena kasus suap PLTU Riau.

Kementerian Sosial, pada mulanya bernama Departeman Sosial, sejak dulu memang lahan basah korupsi. Sampai Gus Dur, Presiden keempat RI, pada zamannya membubarkan Departemen Sosial bareng dengan Departemen Penerangan. Buat Gus Dur, Departemen Sosial yang seharusnya menjadi tangan negara untuk membantu orang susah, malah jadi sarang tikus yang mengeruk uang negara.

Pertanyaannya, sesudah adanya kasus korupsi baru di Kementerian Sosial, apakah Jokowi akan seperti Gus Dur, membubarkan juga Kementerian Sosial? Rasanya tidak, karena kalau Kementerian Sosial dibubarkan dampaknya akan panjang. Mulai dari masalah administrasi sampai berapa orang pegawai yang harus dirumahkan akan jadi PR besar sendiri. Dan itu tidak mudah juga, akan membuat kabinet Jokowi menjadi tersendat. Sedangkan masalah sosial di Indonesia juga harus teap diperhatikan.

Cara lainnya adalah mencari menteri yang jujur. Dan ini sama juga susahnya. Dulu juga patokannya Juliari Batubara sudah kaya, enggak mungkin lah akan mencuri kekayaan lagi lewat jabatannya. Eh, ternyata yang remah-remah juga disikat. Rakus memang. Enggak sesuai dengan tampilannya yang selalu bicara tentang pemberantasan korupsi di tempat kerjanya.

Jangan ditolak tawaran jabatan ini, Bu Risma, karena apa yang Ibu lakukan akan menjadi inspirasi bagus untuk generasi muda.

Ada satu yang menarik dari calon Mensos yang ditawarkan kepada Jokowi, yaitu Tri Rismaharini atau kita kenal dengan panggilan Bu Risma, Wali Kota Surabaya. Sepak terjang Bu Risma di Surabaya sejak dulu bikin saya kagum. Dia pemberani sekaligus hatinya juga gampang hancur.

Tahun 2014 Risma dengan gagah berani sendirian menolak rencana pembangunan tol tengah kota yang sudah disetujui hampir seluruh anggota DPRD Kota Surabaya. Alasan Risma simpel. Dia tidak ingin warganya harus membayar untuk menikmati jalan kotanya sendiri.

Dan sebagai pengganti, dia lebih baik membebaskan lahan di sekitar jalan yang tadinya mau dibangun tol tengah kota, yang dikenal dengan nama frotage road. Walhasil sekarang jalan di Surabaya semakin lebar dan kemacetan parah yang biasanya terjadi, sekarang sudah tidak ada.

Karena penolakan itu, Bu Risma dimusuhi seluruh anggota DPRD Kota Surabaya. Dia bahkan akan dijatuhkan dari jabatannya. Tapi warga Surabaya malah berdiri di belakang Bu Risma dan mengejar-ngejar anggota DPRD itu. Situasi kemudian berbalik, Bu Risma menang dan Ketua DPRD yang dari Partai Demokrat itu yang jatuh berdebam.

Begitu juga waktu Risma membubarkan kompleks pelacuran yang dibilang terbesar se-Asia Tenggara, yaitu kompleks Dolly. Penentangan muncul dari mana-mana. Bahkan rumah Risma dikirimi ular, tapi dia tidak takut. "Kalau saya mati, ikhlaskan," begitu katanya kepada keluarganya.

Jauh sebelum ada Ahok di Jakarta, Surabaya sudah punya Bu Risma yang mati-matian membela warganya. Dan sekarang Bu Risma sebentar lagi pensiun dari jabatan wali kota, karena sudah dua periode memimpin.

Dan sekarang ada suara kembali untuk meminta Jokowi menjadikan Bu Risma sebagai Menteri Sosial. Saya jelas setuju, karena paham sepak terjang Ibunda arek Suroboyo ini. Dan semoga Jokowi membuka pintu supaya Bu Risma bisa bermanfaat untuk nasional, bukan lagi hanya dipunyai Surabaya.

Pesan saya kalau Bu Risma akhirnya menjadi Menteri Sosial pengganti Juliari Batubara, cukup singkat saja. 

Bu, Jakarta bukan Surabaya. Di sini tikusnya besar-besar dan ganas-ganas, bahkan mereka sudah ada sejak zaman purbakala. Ibu akan diserang habis-habisan, difitnah, dan pasti akan bentrok dengan mereka. Ramaikan, Bu. Biar kami punya role model lagi bagaimana memberantas korupsi di lingkungan pemerintahan. 

Jangan ditolak tawaran jabatan ini, Bu Risma, karena apa yang Ibu lakukan akan menjadi inspirasi bagus untuk generasi muda. Dan kalau Ibu sudah selesai dengan semuanya, bukalah pintu untuk saya. Mungkin Ibu punya waktu untuk cerita semuanya, dan diakhiri dengan, "Bang Denny, mari kita seruput kopinya."

*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Berita terkait
Eri Unggul Hitung Cepat, Risma: Terima Kasih Warga Surabaya
Tri Rismaharini menyampaikan rasa terima kasih kepada warga Surabaya yang telah memilih calonnya, yakni Eri-Armudji.
Upaya Menyejukkan Surabaya, Risma: Kalau Panas Mudah Emosi
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berusaha membuat Kota Pahlawan menyejukkan dengan banyak menanam pohon.
Diisukan Jadi Mensos, Risma: Saya Ikut Bu Mega
Ini kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang di isukan menduduki posisi jabatan Menteri Sosial
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.