Demokrasi Menurun di Seluruh Dunia dengan Indikator Lima Tahun Terakhir

85 dari 173 negara yang disurvei telah "mengalami penurunan setidaknya satu indikator kunci kinerja demokrasi dalam lima tahun terakhir"
Ilustrasi - Laporan menyebutkan, bahkan ada pertanda demokrasi di negara mapan juga merosot (Foto: dw.com/id - Fabrizio Bensch/REUTERS)

TAGAR.id - Kekhawatiran mengenai biaya hidup, perubahan iklim dan invasi Rusia ke Ukraina menjadi tantangan besar bagi demokrasi. Ini menurut IDEA sebuah lembaga think tank yang berbasis di Stockholm.

Hampir separuh dari negara-negara di seluruh dunia mengalami penurunan ketahanan demokrasi, sebuah lembaga think tank internasional merilis laporan mengenai hal tersebut Kamis (02/11-2023).

Dalam laporan tahunannya, International Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA) menyebutkan, 85 dari 173 negara yang disurvei telah "mengalami penurunan setidaknya satu indikator kunci kinerja demokrasi dalam lima tahun terakhir."

Kemunduran itu berkisar dari pemilu yang cacat hingga pembatasan hak-hak, termasuk kebebasan berekspresi dan hak untuk berkumpul, kata lembaga yang berbasis di Stockholm itu. Variabel lain mencakup representasi, partisipasi dan supremasi hukum.

Laporan tersebut menyebutkan "penurunan kesetaraan kelompok sosial di Amerika Serikat, pengekangan kebebasan pers di Austria dan akses terhadap keadilan di Inggris," sebagai contoh perkembangan yang memprihatinkan.

"Singkatnya, demokrasi masih dalam masalah, stagnan, dan menurun di banyak tempat," kata Sekretaris Jenderal IDEA, Kevin Casas-Zamora.

Ketum Parpol jadi CalegIlustrasi - Kontestasi Pemilu 2024. (Foto: Tagar/Perludem)

Demokrasi di Eropa juga memburuk

Meskipun Eropa tetap menjadi kawasan dengan kinerja tertinggi, beberapa negara demokrasi yang mapan termasuk Austria, Hungaria, Luksemburg, Belanda, Polandia, Portugal, dan Inggris mengalami kemerosotan, kata laporan itu.

Sementara itu, negara-negara seperti Azerbaijan, Belarusia, Rusia dan Turki memiliki kinerja jauh di bawah rata-rata Eropa.

"Ini adalah tahun keenam di mana kami melihat lebih banyak negara yang mengalami kemunduran demokrasi dibandingkan dengan peningkatan," ujar petugas program IDEA Michael Runey.

"Kami juga melihat penurunan di negara-negara yang secara historis memiliki kinerja demokrasi yang tinggi di Eropa, Amerika Utara dan di Asia."

Apa penyebab penurunan demokrasi ini?

Kelompok pemikir ini mengatakan, penurunan kinerja demokrasi harus dilihat dalam hubungannya dengan krisis biaya hidup, perubahan iklim dan invasi Rusia ke Ukraina yang menimbulkan tantangan besar bagi para pemimpin terpilih.

Lembaga ini secara khusus juga mencatat penurunan yang terkait dengan pandemi COVID-19.

Casas Zamora mengatakan lebih lanjut, terlepas dari adanya kemerosotan institusi, ia tetap berharap akan ada bentuk-bentuk alternatif dari pengawasan dan keseimbangan demokratis.

"Di saat banyak lembaga formal seperti badan legislatif melemah, ada harapan lembaga informal yang mencegah kekuasaan terhimpun di satu tangan, mulai dari jurnalis hingga penyelenggara pemilu dan komisioner antikorupsi, bisa sukses memerangi tren otoriter dan populis itu," pungkas Zamora. (dw.com/id). []

Berita terkait
Hong Kong Buru Delapan Aktivis Prodemokrasi di Luar Negeri dengan Hadiah
Para aktivis tersebut didakwa atas pelanggaran keamanan nasional, termasuk kolusi asing dan hasutan untuk memisahkan diri
0
Demokrasi Menurun di Seluruh Dunia dengan Indikator Lima Tahun Terakhir
85 dari 173 negara yang disurvei telah "mengalami penurunan setidaknya satu indikator kunci kinerja demokrasi dalam lima tahun terakhir"