Jakarta - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengaku tak khawatir terjangkit virus Covid-19 setelah berkerumun dalam demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Menurut Slamet, demonstran yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Antikomunis itu rela mengorbankan hidupnya demi menyelamatkan Pancasila.
"Kenapa dilakukan dalam masa pandemi corona? Bagi kami untuk menjaga keutuhan NKRI dan menyelamatkan Pancasila. Jangankan corona, nyawapun akan kami pertaruhkan!," ujar Slamet saat dihubungi Tagar, Jakarta, Minggu, 28 Juni 2020.
Jangankan corona, nyawapun akan kami pertaruhkan
Slamet menuturkan koordinator lapangan (korlap) telah berupaya menjalankan protokol kesehatan selama demonstrasi berlangsung. Hanya saja, kata dia, semangat peserta aski membuat protokol tidak berjalan dengan baik.
"Semangat massa aksi untuk berjuang luar biasa, sehingga kurang maksimal dalam jaga jarak. Tapi insya Allah hujan yang turun saat aksi bentuk penjagaan dari Allah untuk kami," ucap dia.
Baca juga:
- LIPI: Demo FPI PA 212 Tolak RUU HIP Tak Argumentatif
- Massa PDIP Dikhawatirkan Memburu Pembakar Benderanya
- Dokter UI Koreksi Uraian Anies Baswedan Soal Corona
Sebelumnya, pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, menilai unjuk rasa yang dihadiri oleh PA 212, Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah ormas lain tersebut berpotensi menjadi titik baru penularan virus corona.
"Ya, potensial terjadi penularan, demonstrasi di US (Amerika Serikat) juga terjadi peningkatan," ujar Pandu saat dihubungi Tagar, Rabu silam.
Dia mengaku heran mengapa kerumunan itu dibiarkan terjadi padahal pagebluk di Jakarta belum berakhir. Menurut Pandu, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum dicabut sepenuhnya pemerintah sehingga kegiatan yang mengumpulkan orang banyak seharusnya masih terlarang.
"Seharusnya demonstrasi dilarang karena melanggar PSBB," ucapnya.
Aksi penolakan RUU HIP ini berlangsung di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020. Mereka berunjuk rasa dengan mengusung tema 'Aksi Selamatkan NKRI dan Pancasila dari Komunisme'.[]