Demi Menyelamatkan Cucu, Nenek Ini Kehilangan Nyawa

Nenek itu berjuang melawan derasnya air, demi menyelamatkan cucunya.
Nenek Nurjannah Jalin, berusaha menyelamatkan cucunya bernama Wali Muhammad Nur, dari terjangan banjir yang melanda Kabupaten Gowa Sulsel, Selasa (22/1/2019). Berkat kegigihannya, Cucu sang seneng berhasil selamat, namun beberapa hari kemudia nyawa sang nenek tidak tertolong, dia menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, Rabu (23/1/2019). (Foto: Istimewa)

Makassar, (Tagar 25/1/2019)  -  Banjir parah yang melanda Kabupaten Gowa, Selasa (22/1), menyisakan duka yang mendalam bagi semua orang. Belasan orang kehilangan nyawa dan ribuan orang mengungsi.

Namun, jagad maya sempat dihebohkan dengan sebuah foto yang memperlihatkan aksi heroik seorang nenek bernama Nurjannah Jalin (50).

Dalam foto yang beredar luas di media sosial, nenek Nurjannah berjuang melawan derasnya air, demi menyelamatkan cucunya. Berkat kegigihannya keduanya berhasil selamat.

Namun, terbaru kabar duka datang dari sang nenek. Perempuan yang sempat terbawa arus banjir bersama cucunya di area Perumahan Zikma Royal Park, Pangkabinanga Gowa itu menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Syekh Yusuf  Gowa, pada Rabu (23/1/2019) sore.

Sementara cucu yang masih berumur 2 tahun yang dia selamatkan bernama Wali Muhammad Nur berhasil selamat dari kejadian mengerikan tersebut, namun kondisi anak tersebut masih terguncang akibat trauma berat.

Ardi (32), menantu korban menceritakan detik-detik mertuanya berusaha menyelamatkan cucunya meski ke duanya sempat terbawa arus banjir

Waktu itu, Selasa (22/1), banjir mulai menggenangi rumahnya. Sang nenek menghubungi anak dan menantunya yang masih kerja. Dia memberitahukan kalau air sudah mulai naik, dan sudah masuk ke dalam rumah.

"Sempat menelepon bilang banjir, saya kira banjir biasa, palingan sampai mata kaki. Tapi dia bilang bukan banjir biasa ini, karena hitungan detik, tidak sampai beberapa menit sudah sampai lutut,” ujar Ardi saat dikonfirmasi, Kamis (24/1).

Mendengar cerita mertuanya, Ardi bergegas menyuruh Mertuanya dan cucunya untuk menyelamatkan diri.

"Langsung saya bilang, kunci saja rumah dan matikan listrik. Baru kita pergi, jangan tunggu  Ojol, atau berpikir bawa kendaraan, jalan saja keluar, karena memang jalan keluar perumahan itu kurang lebih 300 meter," kenang Ardi.

Namun belum sampai ke jalan yang lebih tinggi, air sudah sampai lehernya. Bergerakpun semakin susah karena dia sambil menggendong cucunya yang masih balita tersebut.

Ardi sempat menelpon Basarnas sambil memperlihatkan bukti foto yang di kirim mertuanya.

"Namun 30 menit kemudian Basarnas baru datang. Sudah di sisir tidak ada, mungkin dia sudah tidak kuat, karena HP-nya juga sudah tidak aktif, di situ saya sudah pasrah," cerita Ardi.

Setelah lama di sisir, akhirnya mertua dan cucunya ditemukan dalam kondisi lemas. Tempat di temukannya cukup jauh dari tempat semula.

Saat di temukan ke duanya selamat, namun kondisi mertuanya memburuk, dan segera di larikan ke rumah sakit. Namun sayang nyawanya tidak tertolong. "Jenazah sedianya akan dimakamkan hari ini," tutup Ardi

Berita terkait
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.