Jakarta - Deddy Corbuzier mengunggah video di akun Instagram @mastercorbuzier, yang menceritakan seorang perempuan diduga merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona memuntahkan isi hati, karena nasibnya terlunta-lunta tak kunjung mendapat perawatan medis.
Perempuan yang menggunakan masker itu terlihat amat kecewa terhadap pelayanan rumah sakit yang ada di Indonesia, seperti salah kaprah apabila didatangi pasien yang diduga suspect Covid-19.
Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak untuk menjaga imunitas tubuh, supaya tidak terinfeksi corona.
Negatif atau positifnya adalah urusan belakangan, tapi bahwa orang yang PDP itu tidak boleh berkeliaran.
Baca juga: Tom Hanks dan 5 Tokoh Dunia Terinfeksi Virus Corona
"Hello jangan sakit dan jangan kena (corona) ya. Ini aku sudah kategorinya PDP, dan rumah sakit itu enggak tahu harus mau ngapain, harus gimana, dan kita bisa dilepas begitu saja, disarankan untuk langsung ke empat rumah sakit besar tanpa pengawasan," ucapnya dalam video berdurasi 1 menit 45 detik, yang dilihat Tagar, Senin malam, 16 Maret 2020.
Dia mengaku heran dengan respons pihak rumah sakit yang ada di Jakarta, tidak sigap dalam menangani pasien diduga terinfeksi corona. Sebab, solusi utamanya hanya dirujuk ke beberapa rumah sakit yang telah ditetapkan pemerintah untuk penanganan Covid-19.
Seandainya dia pulang ke rumah, maka hal teramat rentan dan paling ditakutkan ialah virus ini bakal menjangkiti tetangganya yang semula dalam kondisi sehat.
"Artinya, artinya ya kalau aku males lanjut ke rumah sakit besar yang ditunjuk itu, aku cuma balik ke rumah, terus aku berhubungan dengan misalnya tetangga kanan-kiri dan I'm fine aku merasa fine, tetapi ternyata aku positif, itu enggak kebayang dampaknya kayak apa," ujarnya dengan nada terheran-heran.
Video viral perempuan diduga pasien dalam pengawasan corona yang diunggah Deddy Corbuzier. (foto: Instagram/@mastercorbuzier).
Baca juga: Tom Hanks Bocorkan Kondisi Terbaru Terinfeksi Corona
Menurutnya, pelayanan medis di luar negeri sangat tanggap terhadap korban corona. Tidak seperti di Indonesia, bak menutup sebelah mata terhadap kondisi pasien dengan gejala Covid-19.
"Karena ya sudah kategori PDP itu harusnya kalau di luar negeri itu sudah enggak bisa yang namanya kita berkeliaran sendiri, itu sudah pasti ditarik, diisolasi dengan gejala-gejala yang sudah pasti. Negatif atau positifnya adalah urusan belakangan, tapi bahwa orang yang PDP itu tidak boleh berkeliaran," kata dia.
Perempuan berambut pirang itu merasa kecewa betul, karena masih diperbolehkan berkeliaran, lalu disuruh mencari dan mendaftar sendiri ke rumah sakit yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Di sini ya sudah, kita suruh pergi ke rumah sakit cari taksi boleh, enggak apa-apa, enggak ada ambulans, enggak ada pengantaran. Pokoknya nanti ada rumah sakit besar itu, hanya di rumah sakit itu saja yang bisa melakukan," ucapnya.
Dia meminta pemerintah segera mengambil langkah preventif supaya penyakit ini tidak semakin menjalar kemana-mana, dan tidak banyak memakan korban jiwa.
"Whats wrong? Kalau aku males, terus aku misalnya tiba-tiba cuma mau tidur di rumah, terus ternyata aku positif, nah kayak apa? Danger asli ngeri deh," kata dia. []
