Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Siber (Direktorat Siber) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) masih mengusut pengaduan perusahaan startup Tokopedia ihwal pembobolan 91 juta data pengguna yang terjadi awal Juli lalu.
Saat ini, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Polri Brigadir Jenderal Polisi Awi Setiyono pihaknya tengah menganalisis IP address yang masuk ke Tokopedia.
"Direktorat Siber masih menyelidiki dan masih menganalisis anomali IP address yang masuk ke sistem Tokopedia," ujar Brigadir Jenderal Polisi Awi Setiyono, Selasa, 14 Juli 2020.
Selain itu, Awi menuturkan pihak sudah memeriksa tiga staf IT Security Tokopedia sebagai saksi dalam kasus kebocoran data pengguna.
“Sedang melakukan klarifikasi terhadap rekan-rekan dari internal Tokopedia, sudah ada 3 orang yang diklarifikasi," kata dia.
Tokopedia Nuraini Razak Tokopedia menyatakan sudah melaporkan pihak ketiga yang membocorkan dan mengunggah data pengguna platform jual beli di media sosial ke kepolisian. VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak Tokopedia menyatakan sudah melaporkan pihak ketiga yang membocorkan dan mengunggah data pengguna platform jual beli di media sosial ke kepolisian.
Pihak Tokopedia, menurut dia mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data.
"Juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum," kata seperti dikutip dari Antara, Senin, 6 Juli 2020.
Kasus kebocoran data 91 juta pengguna Tokopedia kembali diperbincangkan awal Juli ini. Hal tersebut terungkap oleh Lembaga riset keamanan siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC).
Menurut CISSRec, saat salah satu anggota sebuah grup Facebook yang berisikan hampir 15 ribu anggota memberikan link untuk mengunduh data 91 juta data pengguna Tokopedia secara gratis. []