Daging Babi akan Hadir dalam Karnaval Pesona Danau Toba

Pemkab Toba Samosir mencantumkan daging babi sebagai salah satu kuliner yang akan diperlombakan dalam acara Festival Kuliner Toba.
Daging babi sangsang. (Foto: Istimewa)

Tobasa - Pro dan kontra soal wacana zonasi halal dalam pengembangan wisata Danau Toba terus menjadi pembahasan.

Tanpa bermaksud melakukan perlawanan terhadap wacana itu, Pemkab Toba Samosir justru mecantumkan daging babi sebagai salah satu kuliner yang akan diperlombakan dalam acara Festival Kuliner Toba yang akan digelar pada 11-13 September 2019 di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Festival ini akan digelar sebagai bagian dari Karnaval Pesona Danau Toba ke-4. Karnaval Pesona Danau Toba sendiri telah masuk ke dalam kalender wisata Danau Toba, digelar pada 13-15 September 2019.

Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Toba Samosir, Hercules Butarbutar pada Jumat 30 Agustus 2019, di ruang Balai Data Kantor Bupati Tobasa, menyebut pihaknya akan menghadirkan chef ICA (Indonesia Cooking Asosiation) untuk memberi pelatihan kepada para pengusaha kuliner yang menjadi peserta, pelatihan ini akan dilakukan sejak 11-12 September di Balige.

Usai mengikuti pelatihan, para peserta akan mengikuti perlombaan kuliner pada 13 September sebagai pembuka acara di Karnaval Pesona Danau Toba.

Selain kuliner berbahan daging babi, kuliner berbahan ikan mujahir dan daging ayam juga turut digelar.

Jadi kulinernya tidak hanya bahannya saja, tetapi juga cara memasaknya

"Jadi ada tiga bahan baku kuliner Toba yang akan kita perlombakan. Pertama ikan mujahir, daging ayam dan daging babi. Nah, para peserta adalah pengusaha kuliner yang ada di Toba Samosir. Kemudian nanti para peserta ini akan mendapat pelatihan selama dua hari dari ICA, lalu hari ke tiga masakan mereka akan diperlombakan. Nah, pengumuman pemenangnya akan dilakukan pada acara puncak Pesona Danau Toba, pada 15 September," ujar Hercules.

Asisten Administrasi Umum Setdakab Toba Samosir Parulian Siregar menambahkan, bahwa bentuk kuliner yang akan diperlombakan adalah masakan khas Batak Toba, seperti naniarsik, nanitombur, naniura, nipinadar, sangsang, panggang dan tanggo-tanggo.

"Jadi kulinernya tidak hanya bahannya saja, tetapi juga cara memasaknya. Misalnya kalau ikan berarti diarsik, ditombur, dan diura. Kalau daging ayam dipadar, kalau daging babinya dipanggang, disangsang dan juga tanggo-tanggo," jelasnya menyoal jenis kuliner yang akan diperlombakan.

Menurutnya, perlombaan kuliner khas Batak ini perlu dilakukan untuk menambah pemahaman soal kuliner terhadap para pengusaha kuliner, utamanya soal rasa dan tampilan serta penyajian hidangan kepada para tamu.

Meski sedikit kontroversi karena menyertakan daging babi ke dalam perlombaan kuliner di acara Festival Kuliner Toba yang dibalut ke dalam acara Pesona Danau Toba, pihak Dinas Pariwisata mengaku bahwa itu bukanlah bentuk perlawanan Pemkab Tobasa terhadap wacana zonasi wisata halal di Danau Toba.

"Memang sedikit kontroversi, tapi ini sudah melalui diskusi yang panjang. Intinya, kalau bukan kita yang mempromosikan itu, siapa lagi?" ujarnya mengakhiri.

Selain lomba kuliner, acara Pesona Danau Toba dengan tema "Ulos dalam Bingkai Adat dan Kostum" ini turut diisi dengan parade kostum, catwalk fashion show, perlombaan mobil hias, pameran produk ulos dan UMKM serta acara hiburan yang diisi artis nasional.[]

Berita terkait
Daging Kuda Kuliner Khas Jeneponto
Di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, daging kuda merupakan makanan favorit bagi masyarakat yang disajikan di setiap pesta atau acara kuliner
Sego Koyor, Kuliner Khas Jogja Pemuas Selera
“Sego Koyor” kuliner khas Yogyakarta yang jadi salah satu makanan malam hari bagi warga Yogyakarta. Kuliner ini harganya Rp 15 ribu satu porsi
Soto Sampah, Kuliner Unik Penggoyang Lidah dari Jogja
Yogyakarta mempunyai soto khas yang berbeda dari soto pada umumnya, terkhusus namanya, yakni "Soto Sampah".
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.