Daerah Didorong Siapkan Anggaran untuk Penanganan Bencana Alam

“Daerah-daerah yang memiliki kemungkinan-kemungkinan besar terjadi bencana itu memang harus menganggarkan, harus,” ujar Presiden
Foto Udara suasan kondisi di Gampong Kuta Lhoksukon, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara yang terdampak bencana Alam banjir, Aceh, 7 Oktober 2022. (Foto: Tagar/Dok Korem 011/Lilawangsa)

TAGAR.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan kepada pemerintah daerah (pemda) untuk memahami potensi bencana di daerahnya sekaligus mempersiapkan anggaran untuk penanggulangan bencana.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2023, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023.

“Daerah-daerah yang memiliki kemungkinan-kemungkinan besar terjadi bencana itu memang harus menganggarkan, harus,” ujar Presiden usai membuka Rakornas.

Presiden menilai pemda dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) seharusnya sudah dapat menghitung jumlah anggaran yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi geografis dan sebaran potensi bencana di daerahnya.

kerusakan gempa cianjurIlustrsasi - Kerusakan akibat gempa bumi di Cianjur, Jabar, 21 November 2022. (Foto: voaindonesia.com/Courtesy/BNPB)

“Besarnya berapa? Saya kira daerah bisa mengalkulasi sendiri. Misalnya, daerah yang sering terjadi erupsi gunung berapi, jelas daerah mana jelas. Kalau enggak ada gunung berapi, berarti enggak usah. Daerah-daerah yang ada di garis kebencanaan untuk gempa bumi, di garis mana kan sudah tahu semua, sudah tahu semua,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa saat ini semua negara tengah mewaspadai perubahan iklim yang berpotensi meningkatkan frekuensi bencana.

“Perubahan iklim itu menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis dan Indonesia menempati tiga teratas paling rawan bencana,” ujar Presiden.

Presiden mengungkapkan, frekuensi bencana di Indonesia naik 81 persen, dari 1.945 bencana di tahun 2010 menjadi 3.544 bencana di tahun 2022, yang meliputi banjir, letusan gunung berapi, tanah longsor, gempa bumi serta bencana alam dan nonalam lainnya.

“Oleh sebab itu, siaga dan waspada itu menjadi kunci, baik tahap prabencana, pada tahap tanggap darurat, maupun pascabencana. Semuanya harus disiapkan, semuanya harus dikelola dengan baik,” ujarnya. (MAY/UN)/setkab.go.id. []

Berita terkait
TNI Siap Bantu Kemensos Bangun Kawasan 3T dan Berikan Dukungan Penanganan Bencana
Kemensos diamanatkan oleh konstitusi untuk hadir memenuhi hak setiap warga negara, termasuk mereka yang tinggal di kawasan 3T.