Daerah di Yogyakarta yang Berpotensi Hujan Petir Pekan Ini

Sedikitnya 71 kecamatan di Provinsi DI Yogyakarta berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Pemerintah daerah dimina waspada.
Ilustrasi hujan. BMKG memprakirakan sejumlah daerah di Yogyakarta yang berpotensi hujan deras disertai petir dan angin kencang dalam sepekan ke depan. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Yogyakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam periode tujuh hari ke depan terjadi curah hujan dengan intensitas lebat disertai kilat atau petir di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi DIY Reni Kraningtyas mengatakan, cuaca ekstrem tersebut dibarengi angin kencang.

“BMKG mengimbau masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrim dalam periode tujuh hari ke depan,” kata Reni saat dikonfirmasi, Rabu, 10, Februari 2021.

Waspada bencana longsor, banjir, banjir lahar dingin, banjir bandang dan bencana hidrometeorologi lainnya di wilayah DIY.

Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di DIY meliputi beberapa daerah di sejumlah kabupaten kota yang ada, di antaranya sebagai berikut: 

  1. Kabupaten Sleman, meliputi Kapanewon Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan, dan Kapanewon Moyudan.
  2. Kabupaten Gunungkidul, meliputi Kapanewon Gedangsari, Patuk, Ponjong, Karangmojo, Wonosari, Playen, Patuk, Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Tanjungsari, Tepus, Semanu, Rongkop dan Girisubo.
  3. Kabupaten Kulonprogo, meliputi Kapanewon Temon, Wates, Panjatan, Kokap, Galur, Lendah, Pengasih, Samigaluh, Nanggulan, Sentolo, dan Kalibawang.
  4. Kabupaten Bantul meliputi Kapanewon Srandakan, Sanden, Kretek, Banguntapan, Piyungan, Pleret, Dlingo, Imogiri, Jetis, Pundong, Bantul, Bambanglipuro, Pandak, Pajangan. 
  5. Kota Yogyakarta, meliputi Kecamatan Umbulharjo, Kotagede, Mergangsan, Pakualaman, Gondokusuman, Danurejan, Gondomanan, Kraton, Gedongtengen, Ngampilan, Wirobrajan, Mantrijeron, Tegalrejo.

Menurut Reni, puncak musim hujan 2021 untuk wilayah DIY diprediksikan berakhir pada pertengahan Februari tahun 2021. Curah hujan yang belakangan ini meningkat karena kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil.

Baca juga: 

Pusat tekanan rendah di Australia bagian utara dan munculnya sirkulasi siklonik di barat Sumatera Utara dan timur Kalimantan. Keadaan inilah yang membentuk daerah perlambatan atau pertemuan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di perairan selatan Jawa, termasuk perairan selatan Yogyakarta.

“Beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di kabupaten atau kota wilayah DIY," ucap dia.

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang berdampak kepada terjadinya bencana hidrometeorologi.

“Waspada bencana longsor, banjir, banjir lahar dingin, banjir bandang dan bencana hidrometeorologi lainnya di wilayah DIY,” imbuh Reni. []

Berita terkait
Banjir Semarang, BMKG Sudah Peringatkan Cuaca Ekstrem
Semarang dikepung banjir pada Sabtu, 6 Februari 2021. BMKG sebenarnya sudah memberi peringatan dini akan potensi cuaca ekstrem di hari itu.
Menhub Ingatkan Stakeholder Waspada Saat Cuaca Ekstrem
Menhub Budi Karya Sumadi mengingatkan kepada seluruh stakeholder transportasi untuk tetap waspada terhadap adanya cuaca ekstrem.
Cuaca Ekstrem, Risma Minta Kader Kesehatan Tanggap Bencana
Tri Rismaharini meminta kepada kader kesehatan agar mengantisipasi terjadinya cuaca ektrem atau bencana alam berdasarkan prediksi BMKG.
0
Mensos Kobarkan Semangat Wirausaha Ribuan Ibu-ibu KPM PKH
Menteri Sosial Tri Rismaharini membakar semangat para penerima manfaat yang hadir di Pendopo Kabupaten Malang, Sabtu, 25 Juni 2022.