Yogyakarta - Seorang perempuan bernama Tatik, asal Nganjuk, Jawa Timur, gundah gulana. Dia yang dijanjikan akan dinikahi pria asal Yogyakarta, hingga kini belum terwujud. Padahal, pria yang mengaku beralamat di Ngaglik, Sleman ini sudah membelikan baju pengantin.
Rasa gundah itu kemudian dituangkan melaui pesan pribadi Tagar melalui fanpage Tagar Yogyakarta. Dia menceritakan kronologi awal hingga kehilangan kontak dengan pria yang menjanjikan menikahinya yaang rencananya digelar bulan ini.
"Mau minta bantuan anda. Saya mencari orang tp bingung dan takut mau posting. Karna saya bukan orang Jogja. Tapi yang saya cari orang Jogja," begitu kalimat pertama yang disampaikan kepada Tagar, Rabu malam, 18 November 2020.
Dia mengungkapkan perkenalannya dengan pria asal Jogja yang datang ke warungnya. Dalam perkenalan itu, si pria yang bernama K.R.M.T Adi Pratama ini mengaku belum beristri. "Terus kami saling tukar nomor WhatsApp dan menjalin hubungan selama dua bulan," ujarnya.
Selama lima hari saya ke Jogja keliling mencari dia tapi tidak ketemu, di alamat rumahnya maupun di kantornya.
Perempuan berusia 37 tahun ini oleh pria tersebut dijanjikan mau melamar. "Setelah keluarga saya mempersiapkan ternyata dia tidak datang dan menghilang begitu saja dan hilang kontak," ungkapnya.
Baca Juga:
- Keunikan Prosesi Tiga Pasang Nikah Bareng di Yogyakarta
- Nikah Bareng di Yogyakarta Jadi Duta Protokol Kesehatan
- Makna di Balik Sandal Jepit Pengantin di Kulon Progo
Usai kejadian itu, Tatik mengaku sudah mencari ke alamat yang diberikan pria saat perkenalan dulu. Sesuai alamat yang diberikan, pria tersebut berdomisili di Pondok Permai Palagan, Kecamatan Ngaglik, Sleman. Sedangkan alamat kantornya di Jalan Sosrowijayan 7 Malioboro Jogjakarta.
"Selama lima hari saya ke Jogja keliling mencari dia tapi tidak ketemu, di alamat rumahnya maupun di kantornya. Tidak ada yang kenal, kata orang itu identitas palsu," ungkap Tatik.
Perempuan bersatus janda ini mengaku selama dua bulan kenal dengan pria tersebut, sudah empat kali pertemuan. "Yang terakhir dia di Nanjuk dua minggu sampai menunggu hari tunangan. Dia membelikan baju pengantin juga, anehnya kenapa dia menghilang," ujarnya.
Tatik mengaku selama dua bulan mengenalnya, pria tersebut memberi kesan baik. "Harapan saya bisa ketemu dia dan tahu rumahnya. Sebagai seorang wanitaa, saya hanya butuh kepastian," katanya. []