Cuitan Donald Trump Terhadap Kecurangan Pilpres AS

Proses transisi pemerintahan dari Presiden Trump ke Presiden terpilih AS, Joe Biden, tapi Trump tetap tidak mau mengakui kekalahannya
Akhir dari administrasi kepresidenan adalah waktu untuk lobi intens terkait pengampunan, tapi dalam kasus Presiden Donald Trump, itu meluas ke pertimbangan pribadi dan politiknya sendiri (Foto: nytimes.com - Erin Schaff/The New York Times).

Jakarta - Meskipun Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, masih meyakini kemenangannya dan menuduh adanya kecurangan dalam pemilihan presiden (Pilpres) AS, proses pemindahan kekuasaan dari pemerintahan Donald Trump kepada Joe Biden mulai dilakukan, 23 November 2020. Trump tidak henti-hentinya melontarkan cuitan terkait Pilpres tapi lagi-lagi tanpa bukti.

Emily Murphy, Pejabat Lembaga General Services Administration (GSA), mengumumkan keputusan proses transisi ini. Dari keputusan tersebut, tim Biden boleh memakai fasilitas pemerintahan demi menyiapkan diri untuk kekuasaan presiden baru yang mulai berlaku 20 Januari 2021.

Dalam cuitannya di Twitter, Trump menyetujui keputusan GSA terkait proses transisi tersebut, walaupun ia masih meyakini akan memenangkan pemilu AS 2020.

”Saya ingin berterima kasih kepada Emily Murphy di GSA atas dedikasi dan kesetiaannya yang teguh kepada negara kita. Kasus kami masih terus berlanjut, kami akan menjaga kebaikan, bertarung, dan saya yakin kita akan menang!” ungkap Trump dalam unggahan di Twitter pribadinya pada Selasa, 24 November 2020.

“Namun, demi kepentingan terbaik Negara kita, saya merekomendasikan agar Emily dan timnya melakukan apa yang perlu dilakukan berkenaan dengan protokol awal, dan telah memberi tahu tim saya untuk melakukan hal yang sama,” sambung Trump di Twitter.

Saat mengetahui Biden telah membentuk kabinet dan akan mengumumkan beberapa orang yang menduduki kursi pemerintahannya, Trump pun langsung mengungkapkan pendapatnya di akun Twitter miliknya.

“Mengapa Joe Biden begitu cepat membentuk kabinet ketika penyelidik saya menemukan ratusan ribu suara curang, cukup untuk "membalik" setidaknya empat negara, yang pada gilirannya lebih dari cukup untuk memenangkan Pemilu? Mudah-mudahan pengadilan dan badan legislatif memiliki keberanian untuk menjaga integritas pemilu kita,” ungkap Trump, Minggu, 22 November 2020.

Trump juga mengklaim, ia merasa dicurangi dengan surat suara palsu dan merasa tidak adil karena pengamat pemungutan suara dari Partai Republik tidak diizinkan masuk ke ruangan penghitungan suara.

“Ada ratusan ribu suara yang diberikan. Pengamat Pemungutan Suara Republik tidak diperbolehkan untuk “menonton", bahkan tidak diizinkan di ruang penghitungan. Begitu juga dengan surat suara palsu dan suara orang mati,” ungkapnya di Twitter, Minggu, 22 November 2020.

Sebelumnya, ketika perhitungan suara masih berlangsung dan belum selesai dihitung, Trump sudah mengumumkan kemenangannya.

"Kami sudah bersiap-siap untuk memenangkan pemilihan ini. Terus terang, kami sudah memenangkan pemilihan ini," ujar Trump dalam pidato di Gedung Putih, Rabu, 4 November 2020.

Namun, dalam pidato tersebut Trump menyampaikan, jika selisih perolehan suara dalam pemilihan presiden tipis, ia akan menuduh lawannya melakukan kecurangan pemilu termasuk berusaha mencuri perolehan suara darinya.

"Ini penipuan besar-besaran di negara kita. Kita ingin hukum digunakan secara tepat. Jadi, kita akan pergi ke Mahkamah Agung AS. Kita ingin semua pemungutan suara dihentikan," lanjut Trump.

Menanggapi cuitannya, para petinggi Partai Republik meminta Trump dan timnya memperjelas tudingan kecurangan yang ia lontarkan pada pilpres kali ini. Beberapa tudingan tak berdasar dari mulut dan jempol Trump itu membuat cemas para tokoh partai, terutama dalam menghadapi pertarungan sengit dalam pemilu legislatif yang menentukan kursi mayoritas di Senat. [] (Amalia Amriati Fajri)

Berita terkait
Suasana Gedung Putih Setelah Donald Trump Kalah Pilpres
Setelah kalah beginilah suasana Gedung Putih pada hari-hari terakhir Sang Presiden yang dalam benaknya, ia merasa tak pernah kalah
Wisconsin Verifikasi Kemenangan Joe Biden Atas Donald Trump
Presiden AS terpilih Joe Biden menambah 87 suara di negara bagian Wisconsin perkuat kemenangannya atas Presiden Trump
Donald Trump Tuding Lembaga Terlibat Kecurangan Pilpres AS
Dalam wawancara empat mata pertamanya sejak kalah dari Biden, Trump tanpa dasar melontarkan lebih banyak teori konspirasi
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara